MATARAM — Kejuaraan dunia balap motocross atau Motocross Grand Prix (MXGP) Lombok, masih sekitar dua bulan lagi. Even MXGP Lombok akan digelar di Eks Bandara Selaparang, Kota Mataram pada 2 Juli 2023 mendatang.
Untuk itu, Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah bersama Tim Angkasa Pura meninjau lokasi MXGP Lombok di Eks Bandara Selaparang, Minggu (30/4). Dalam kesempatan ini, Gubernur NTB menjelaskan pembangunan Sirkuit MXGP Lombok akan mulai dikerjakan pada awal Mei mendatang. “Bersama Tim Angkasa Pura melihat lokasi MXGP Lombok 1-2 Juli 2023 di Selaparang. Awal Mei ini Insya Allah mulai dikerjakan,” jelas Gubernur.
Sementara itu, Komandan Lapangan MXGP Lombok, Lalu Herman Mahaputra, menjelaskan untuk pembangunan sirkuit akan mengambil sisi tengah dan barat atau sisi kanan dan kiri runway bandara.
Untuk panjang lintasan sirkuit, dijelaskan Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) NTB tersebut, sepanjang 1,5 kilometer dengan jangka waktu pengerjaan diperkirakan selama satu bulan.
Sedangkan Koordinator Umum MXGP Indonesia, Ridwan Syah menambahkan, bahwa pembangunan Sirkuit MXGP Selaparang ditargetkan rampung pada pertengahan Juni 2023. Mengingat, kejuaraan dunia balap motocross atau MXGP di Indonesia kebagian dua seri.
Dua-duanya digelar di NTB, seri pertama akan digelar dipulau Sumbawa yaitu di Sirkuit Samota Kabupaten Sumbawa pada 23-25 Juni 2023 dan seri kedua di Sirkuit Selaparang Lombok Kota Mataram pada 1-2 Juli 2023. “Master Track Infront minggu depan akan hadir di sini. Desain sirkuitnya sudah ada, memang beda Sirkuit MXGP Samota dan Sirkuit MXGP Selaparang,” ucapnya.
Dikatakan, setelah para pembalap menjajal Sirkuit Samota yang memiliki karakter sirkuit yang ekstrem, maka seminggu kemudian berlaga di Sirkuit Selaparang. “Mereka berlaga di Sirkuit Selaparang ini sambil menikmati liburan di Lombok,” katanya.
Ridwan sapaan akrab Kepala Dinas PUPR Provinsi NTB ini, memastikan bahwa saat pengerjaan Sirkuit MXGP Selaparang Lombok yang mengambil sisi kiri dan kanan runway tidak akan membongkar runway Bandara. “Jadi runway tetap tidak dibongkar. Sirkuitnya itu menyeberangi runway. Mungkin nanti memakai gorong-gorong atau apa. Yang jelas tidak kita bongkar,” terangnya.
Untuk pembangunan sirkuit, akan dimanfaatkan tanah yang berada di Eks Bandara Selaparang. Namun sebagian akan didatangkan dari luar untuk pembangunan sirkuit. Pemprov NTB dan PT. Angkasa Pura I telah sepakat untuk pengelolaan lahan seluas 68 hektare tersebut. “Sudah tidak ada persoalan lagi untuk pemanfaatan lahan Bandara, termasuk memaksimalkan tanah yang ada di sini dengan sistem gali dan timbun,” tambahnya.
Disampaikan juga, penyelenggara MXGP Infront Moto Racing telah memutuskan penyelenggaraan kejuaraan dunia MXGP selama 5 tahun di NTB. Sehingga untuk penyelenggaraan MXGP Selaparang, Pemprov NTB ada memorandum of understanding (MoU) dengan PT. Angkasa Pura I untuk pengelolaan lahan seluas 68 hektare.
“Pemprov NTB akan meminjam kepada pelaksana lokasi ini untuk dipakai. Selain untuk sirkuit, juga bisa dimanfaatkan untuk kepentingan yang lain seperti UMKM, kegiatan olahraga dan lainnya,” pungkas Ridwan. (sal)