MATARAM – Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhamad Iqbal, melakukan mutasi besar-besaran terhadap jajaran pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi NTB. Sebanyak 72 pejabat dilantik dalam prosesi yang berlangsung di Pendopo Gubernur NTB, Rabu (30/4), yang digelar secara tertutup dari peliputan media.
Gubernur Iqbal menjelaskan bahwa pelantikan tertutup tersebut dimaksudkan agar ia dapat berinteraksi secara langsung dan lebih terbuka dengan para pejabat yang dilantik.
“Bukan apa-apa, ini supaya saya bisa langsung interaksi dan lebih terbuka dengan yang sudah dilantik. Alhamdulillah hari ini kita sudah melantik 72 pejabat, terdiri dari 26 eselon II dan sisanya eselon III,” ujar Gubernur Iqbal.
Beberapa nama yang menempati posisi strategis dalam mutasi ini antara lain Yusron Hadi menjabat sebagai Kepala Dinas Kominfotik NTB menggantikan Najamuddin Amy, yang kini menjadi Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) NTB.
Lalu Hamdi dilantik sebagai Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Pemdes) NTB menggantikan Ahmad Nur Aulia, yang kini menjadi Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) NTB.
Nursalim menjabat sebagai Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) NTB. Tri Budi Prayitno diangkat sebagai Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) NTB.
Eva Dewiyani menjabat sebagai Asisten III Setda NTB, sebelumnya Kepala Bappenda NTB. Sementara itu Wirawan Ahmad yang sebelumnya Asisten III Setda NTB kini menjadi Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) NTB.
Selanjutnya Lalu Abdul Wahid diangkat sebagai Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Subhan Hasan sebagai Staf Ahli Bidang Infrastruktur, dan Ahsanul Khalik sebagai Staf Ahli Bidang Sosial. Jabatan Kepala Dinas Sosial NTB yang ditinggalkan Khalik kini dijabat oleh dr. Nunung Triningsih.
Izzudin Mahili menjabat sebagai Kepala Biro Administrasi Pimpinan, dan Ashari sebagai Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan NTB. Jamaluddin Malady menjadi Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) NTB menggantikan Baiq Nelly Yuniarti, yang kini menjabat sebagai Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM).
Abdul Aziz menggantikan Aidy Furqan sebagai Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB. Aidy kini menjabat sebagai Kepala Dinas Ketahanan Pangan NTB. Sadimin diangkat sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) NTB, dan Surya Bahari menjabat sebagai Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) NTB.
Hendra Saputra menjabat sebagai Sekretaris DPRD NTB. Sementara jabatan sebelumnya digantikan oleh Muhamad Riadi sebagai Kepala Biro Umum NTB.
Fathul Gani menjabat sebagai Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) NTB. Lalu Mohamad Faozal menjadi Asisten II Setda Provinsi NTB. I Gede Putu Aryadi menjabat sebagai Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) NTB. Terakhir Roni Yuhaeri, sebelumnya Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ), beralih ke jabatan fungsional atas kemauan sendiri. “Roni tidak dinonjobkan, tetapi sukarela alih ke fungsional,” ujar Gubernur
Gubernur Iqbal menegaskan bahwa mutasi ini bersifat rotatif dan tidak ada pejabat yang dinonjobkan. Mutasi dilakukan agar para pejabat dapat bekerja di area prioritas dan segera berlari mengejar target-target pemerintahan.
“Ini sifatnya rotatif. Tidak ada yang dinonjobkan. Semuanya diubah tempatnya supaya lebih sesuai dan segera bisa bekerja,” jelasnya.
Gubernur juga menyebut bahwa mutasi ini merupakan fase awal dari proses panjang reformasi birokrasi di NTB yang diarahkan pada pembangunan manajemen talenta.
“Ini hanya fase pertama dari rangkaian proses meritokrasi. Tidak bisa diwujudkan dalam satu malam. Arah akhirnya adalah membangun manajemen talenta,” tegasnya.
Gubernur membenarkan bahwa tidak semua pejabat yang dilantik mengikuti job fit, namun mereka tetap diminta menyusun bahan presentasi sebagai dasar penilaian.
Terkait sejumlah jabatan yang masih kosong, Gubernur menyatakan akan segera membentuk panitia seleksi (pansel) dan memulai proses rekrutmen.
“Sengaja kita panselkan segera. Minggu depan mulai disusun panselnya, termasuk yang lowong di eselon III akan mulai dengan beauty contest,” jelasnya.
Meski belum sepenuhnya ideal, Gubernur menyebut bahwa komposisi pejabat yang dilantik merupakan hasil formulasi terbaik saat ini.
“Tidak mungkin ideal, tetapi ini adalah yang terbaik yang bisa diformulasikan hari ini. Saya sudah berusaha semaksimal mungkin,” tutupnya. (rat)