Gubernur NTB Minta Aparat Kejar Penyebar Hoaks

Kepada seluruh masyarakat, Niken mengimbau untuk tidak mudah percaya terhadap informasi yang belum jelas sumbernya. Apabila mendapatkan informasi yang tidak jelas, masyarakat harus menghapusnya langsung. 

Fenomena yang terjadi selama ini, hoaks begitu masif menyebar. Hal itu tidak lepas dari sikap masyarakat sendiri yang justru membantu penyebarannya lebih luas. “Jangan tambah info simpang siur. Jangan masyarakat sebarkan info yang tidak jelas juga, hapus saja langsung. Itulah kenapa kami buat media center ini, semua terpusat disini. Semua info dari semua pihak ada disini,” tegasnya. 

Sebagai efek jera, Niken meminta kepada masyarakat untuk berhati-hati. Mengingat siapapun yang menyebarkan hoaks terancam hukuman berat. Oleh karenanya jangan sampai ada lagi masyarakat yang dirugikan akibat hoaks. 

Baca Juga :  Paska Gempa, Pertamina Jamin Pasokan BBM Aman

Berdasarkan Undang-undang (UU) Informasi Transaksi Elektronik (ITE), penyebar terancam kurungan penjara 4 tahun dan atau denda Rp 750 juta. “ Masyarakat harus berhati-hati. Siapapun yang sebarkan hoaks atau ujaran kebencian, SARA, data-data dipalsukan, bisa terkena UU ITE. Ancamannya hukuman 4 tahun penjara dan atau denda Rp 750 juta. Ketika buat, atau upload atau hanya menyebarkan, hati-hati,”harapnya. 

Dalam kesempatan tersebut Niken juga meninjau langsung media center tanggap bencana. Hal itu dilakukan untuk memastikan kegiatan Kemenkominfo dalam tanggap bencana Lombok-Sumbawa berjalan maksimal sesuai Instruksi Presiden (Inpres) nomor 5 tahun 2018. Niken juga mengimbau kepada media untuk terus mendukung informasi yang nyaman ke masyarakat yang tengah menjadi korban gempa.”Berikan informasi dan berita yang menyejukkan masyarakat. Informasi ataupun berita yang dapat memberikan edukasi,” sarannya. 

Baca Juga :  Kerugian Negara Kasus Sekaroh Mencapai Rp 62 M

BACA JUGA: Dampak Gempa, Nelayan Merugi Rp26,5 Miliar

Menurut Niken, peran media sangat berpengaruh membangun kepercayaan diri dan semangat masyarakat. Disitulah pentingnya berita-berita yang positif sehingga masyarakat juga bisa lebih tenang. Informasi yang berkembang saat ini dianggap terlalu berlebihan memberitakan gempa. Kondisi itu bisa membuat masyarakat cepat percaya dan panik. “Mari kita berikan optimisme Lombok bangkit, NTB membangun,” ajaknya. 

Masyarakat diingatkan untuk percaya pada sumber-sumber resmi dari pemerintah. Masyarakat harus berhati-hati.(zwr)

Komentar Anda
1
2