Gubernur NTB Harapkan Presiden Terbitkan HPP Hortikultura

HPP untuk Cabai, Bawang Merah dan Bawang Putih

Gubernur NTB Harapkan Presiden Terbitkan HPP Hortikultura
PANTAI MANDALIKA: Disela penyerahan sertifikat tanah secara simbolis di KEK Mandalika Resort, Presiden Jokowi dan Gubernur Zaenu Majdi, sempat menyusuri keindahan pasir putih Pantai Mandalika, Jum’at (20/10). (LUKMAN HAKIM/RADAR LOMBOK)

PRAYA–Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) TGH Muhammad Zainul Majdi, kembali mengingatkan Presiden RI, Joko Widodo untuk memberikan perhatian serius terhadap nasib petani beberapa komoditi tanaman hortikultura. Pasalnya, sejumlah komoditi tanaman hortikultura ini ketika harga jualnya tinggi, menyebabkan inflasi. Tapi ketika produksi melimpah, justru sangat merugikan petani.

“Kami meminta kepada Bapak Presiden RI, Joko Widodo untuk bisa memberikan kepastian harga berupa Harga Pembelian Pemerintah (HPP) terendah untuk beberapa komoditi tanaman hortikultura,” pinta Gubernur Majdi dihadapan Presiden Joko Widodo, saat memberikan sambutan disela-sela penyerahan sertifikat tanah secara simbolis di Kawasan Mandalika Resort, Jum’at kemarin (20/10).

Hadir juga dalam penyerahan sertifikat tanah gratis bagi warga miskin yang merupakan rangkaian dari Peresmian Operasional Mandalika Resort, diantaranya, Menko Perekonomian RI, Darmin Nasution, Menteri Bappenas/PPN, Sofyan Jalil, Menteri BUMN Rini Soemarno, Mensesneg Pramono Anung,  dan sejumlah Direktur Utama BUMN.

Di hadapan Presiden, Gubernur Majdi menuturkan, harga sejumlah komoditi pertanian tanaman hortikultura ketika produksi melimpah, harga jualnya sangat merugikan petani. Tetapi, ketika produksi sedikit, harga cukup mahal, sehingga mendongkrak laju inflasi yang cukup tinggi. Kenaikan harga itu, kemudian membuat pemerintah membuat sebuah gerakan untuk menurunkan harga jual yang cukup tinggi tersebut.

Sementara itu, ketika harga jual anjlok, bahkan untuk cabai sekarang ini disaat musim panen raya, hanya bisa dijual Rp 4000 hingga Rp 8000/kg. Begitu juga dengan harga jual untuk bawang merah sekarang ini hanya Rp 7000/kg disaat panen melimpah. Termasuk juga bawang putih yang harga jualnya cukup murah.

Baca Juga :  Petani Bisa Langsung Jual Gabah ke Bulog

Karena itu, Pemprov NTB kemudian mengusulkan agar ada harga beli terendah untuk tiga komoditas tanaman hortikultura tersebut. Sebagaimana dengan kebijakan pemerintah pusat melalui adanya HPP untuk jagung senilai Rp 2700/kg. Setelah adanya kebijakan HPP untuk harga terendah menjadi angin segar dan motivasi bagi petani untuk memproduksi jagung sebanyak-banyaknya. Bahkan, sekarang ini, jagung NTB sudah banyak di ekspor ke luar negeri. Selain itu harga sekarang ini sudah diatas Rp 3000/kg. “Kami berharap bapak Presiden bisa mengeluarkan HPP untuk komoditas tanaman hortikultura ini. Sehingga tidak merugikan petani, ketika produksi melimpah,” harapnya.

Di tempat yang sama, Presiden RI Joko Widodo menanggapi usulan gubernur NTB. Jokowi menyadari, petani akan hilang semangat menanam apabila mengalami kerugian. Masalah tersebut memang harus dicarikan solusi terbaik.

Jokowi masih mengingat ketika dirinya datang ke Dompu beberapa waktu lalu. Para petani jagung disana sering merugi karena harga yang rendah. “Saya buatkan HPP, dan sekarang harga jagung menguntungkan petani,” ungkapnya.

Terkait usulan HPP untuk cabai dan bawang, Jokowi belum memberikan jawaban pasti. Namun dirinya akan mengupayakan agar petani tidak lagi merugi. “Kalau petani untung, tidak perlu kita suruh-suruh mereka nanam, pasti petani yang rebutan mau menanam,” ujar Jokowi.

Baca Juga :  Rupiah Anjlok, Penjualan Elektronik Normal

Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Provinsi NTB, Husnul Fauzi mengakui jika harga sejumlah komoditas pertanian khususnya tanaman hortikultura harga jualnya mulai anjlok. Hal tersebut terjadi karena, sekarang ini produksi melimpah. “Untuk bawang merah saja sekarang ini Rp7 ribu/kg di tingkat petani. Harga ini tentu sangat murah,” ungkapnya.

Dikatakan, pemerintah provinsi NTB telah berupaya untuk melindungi petani tanaman hortikultura. Bukti konkritnya adalah, Distanbun Provinsi NTB telah bersurat kepada pemerintah pusat agar mengeluarkan kebijakan untuk pembelian harga acuan terendah beberapa komoditas strategis.

Surat tersebut ditandatangani langsung oleh Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi yang intinya meminta keberpihakan pemerintah untuk mengatur dan menetapkan harga pembelian terendah untuk beberapa komoditi strategis hasil pertanian, seperti bawang putih harga pembelian terendah Rp 32500/kg, bawang merah Rp 22500, cabai rawit Rp 16500/kg dan cabai besar/keriting Rp19500.“Sebagai bentuk perlindungan kepada petani, kami telah bersurat kepada pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pertanian RI agar mengeluarkan aturan pembelian harga terendah. Semoga Mentan bisa menyetujui usulan tersebut,” tutup Husnul. (luk/zwr)

Komentar Anda