MATARAM – Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB melaksanakan upacara dalam memperingati Hari Ulang Tahun Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) ke-45 di halaman kantor gubernur, Selasa kemarin (29/11).
Upacara yang dihadiri oleh seluruh SKPD Provinsi NTB dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) dipimpin Gubernur NTB, TGH M Zainul Majdi menjadi Pembina upacara. Dalam upacara bertemakan ‘’Bersama KORPRI Meneguhkan Netralitas dan Meningkatkan Profesionalisme Aparatur Sipil Negara’’, gubernur meminta agar Tim Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) mulai bekerja. “Saya harap tim mulai bekerja. Jangan sampai ada perangkat pemerintahan provinsi, ASN provinsi yang tertangkap dan ditindak karena itu akan mencoreng institusi dan juga merusak seluruh pengabdiannya,” ucap gubernur memberikan pesan.
Gubernur mengingatkan bahwa PNS atau Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan abdi negara. Haruslah mampu berkhidmat memberikan pelayanan terbaik. Melaksanakn tugas dengan penuh integritas, menjauhi korupsi, suap dan tentunya praktek pungli.
Kepada ASN, gubernur juga meminta agar bisa menjadi penyejuk kehidupan berbangsa dan bernegara di tengah masyarakat. ANS bisa memberikan solusi, bukan malah sebaliknya. “Sehingga apabila ada hal-hal yang kurang baik yang berkembang, ASN tidak hanya diam berpangku tangan tetapi ikut mencari solusi,” ujarnya.
Disampaikan, apabila ada kondisi di masyarakat yang panas, maka tugas ASN mendinginkan. “Kalau ada yang berselisih di damaikan, kalau ada yang tegang dinyamankan supaya keadaan masyarakat baik dan tenang. Saya juga minta kepada ASN Provinsi untuk tidak ikut-ikutan didalam menyebarkan berita-berita yang tidak baik, jika ada postingan di media sosial yang kita ragukan kebenarannya apalagi isinya yang menistakan atau memprovokasi, maka mari minimal jangan kita sebarkan,” pintanya.
Terakhir, gubernur mengajak untuk menghargai tanggung jawab yang diberikan negara kepada ASN dan melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. Ia yakin ASN provinsi bisa menjadi ASN teladan untuk semua kalangan amsyarakat.
Gubernur juga membacakan sambutan dari Presiden Joko Widodo. Terutama terkait dengan momentum pilkada serentak yang akan berlangsung tahun 2018 di NTB. Momentum politik merupakan ujian atas netralitas dan profesionalisme ASN. “Pengabdian anggota Korpri bukan hanya terletak pada kepentingan kelompok maupun individu. Melainkan pengabdian anggota Korpri hanyalah kepada negara, bangsa, dan rakyat,” kata gubernur.
Dilanjutkan, mengenai pemberantasan praktik korupsi dan pungli, tentang peningkatan kualitas pelayanan publik, tentang memenangkan kompetisi global dengan pelayanan global dengan pelayanan publik yang prima, maka sesungguhnya anggota Korpri harus berada di garis depan perjuangan. “Artinya, teruslah melakukan inovasi-inovasi agar pelayanan publik bisa makin murah, makin cepat, makin akurat dan makin baik. Hilangkan berbagai kendala yang dapat mengurangi produktivitas dan menghambat akselarasi laju pembangunan nasional,” ucapnya.
Korpri juga akan segera bertransformasi menjadi Korps Profesi Pegawai Aparatur Sipil Negara RI. Dalam bentuk baru itu, fungsi pemerintahan yang diemban berupa pembinaan dan pengembangan profesiASN , memberikan perlindungan hokum dan advokasi kepada anggota ASN, memberikan rekomendasi terhadap pelanggaran kode etik dank ode perilaku serta meningkatkan kesejahteraan anggotanya.
Serangkaian dengan upacara HUT Korpri, usai pelaksanaan upacara diadakan pelepasan balon yang merupakan bagian dari rangkaian tasyakuran memperingati HUT ke-58 NTB mendatang. “Semoga semua berjalan lancar dan daerah kita semakin maju,” tutup Gubernur. (zwr)