Gubernur Minta Peredaran Tramadol Ditarik

Gubernur Minta Peredaran Tramadol Ditarik
MARAK: Peredaran pil Tramadol masih marak di masyarakat. Belum lama ini Polres Mataram mengungkap pengiriman 25 ribu pil Tramadol. Pelakunya sudah ditetapkan jadi tersangka dan ditahan. (dok/)

MATARAM – Maraknya penyalahgunaan obat-obat ilegal yang masuk daftar G (gevaarlijk = berbahaya) seperti Tramadol mendapat perhatian Gubernur NTB TGH Zainul Majdi.

Gubernur khawatir dengan peredaran Tramadol yang sangat massif di kalangan anak muda.Menurut gubernur, jika tidak segara dieleminir, tidak menutup kemungkinan dapat menyebar  hingga ke pondok-pondok pesantren.  Gubernur lalu  meminta Balai Pengawas  Obat dan Makanan (BPOM) NTB untuk menarik peredaran  Tramadol di NTB.

Baca Juga :  Peredaran Tramadol Masih Resahkan Warga

Gubernur  juga meminta BPOM untuk mengirim surat kepada BPOM RI agar memberikan usulan terkait ditariknya peredaran Tramadol di masyarakat. “Satu-satunya cara untuk mengurangi penyalahgunaan Tramadol di NTB adalah menarik peredarannya,” tegas gubernur saat menerima Kepala BPOM  NTB Ni Gusti Ayu Nengah Suarningsih, Apt, MH  di ruang kerja gubernur, Kamis kemarin (28/9).

Baca Juga :  Meresahkan, Peredaran Tramadol di Kalangan Pelajar

Kepala BPOM NTB ditemani Kepala Bakesbangpoldagri NTB, H Lalu Syafii, menghadap gubernur  dalam rangka melaporkan peredaran obat-obat terlarang di NTB, termasuk hasil pemantauannya terhadap pil Paracetamol Caffein Carisoprodol (PCC) yang sangat meresahkan masyarakat di sejumlah daerah di tanah air.

Komentar Anda
1
2