Gubernur Launching Gedung Layanan Covid-19 dan Trauma Center di RSUD NTB

LAUNCING : Gubernur NTB Dr Zulkieflimansyah bersama Wakil Gubernur NTB Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah saat meresmikan secara langsung gedung layanan Covid - 19 dan Trauma Center di RSUD Provinsi NTB.

MATARAM–Pada peringatan HUT Republik Indonesia ke- 75 tahun ini, Pemerintah Provinsi NTB benar-benar memanfaatkan momen ini. Selain memperkenalkan produk-produk lokal, juga meresmikan gedung layanan Covid – 19 dan Trauma Center yang berlokasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) NTB, Senin (17/8/2020).

Usai pelaksanaan upacara bendera peringatan Hari Kemerdekaan RI di lapangan Bumi Gora, Gubernur NTB Dr Zulkieflimansyah, Wakil Gubernur NTB Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah didampingi unsur Forkopimda Provinsi NTB dan Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) menuju RSUD NTB, untuk meninjau dan meresmikan secara langsung gedung layanan Covid – 19 dan Trauma Center tersebut. Gedung ini dibangun untuk meningkatkan pelayanan bagi pasien Covid-19 di NTB.

Dalam kesempatan itu, Direktur RSUD Provinsi NTB dr Lalu Hamzi Fikri menjelaskan, gedung layanan Covid-19 dan Trauma Center yang dilaunching untuk menjawab tiga hal. Diantaranya untuk mengatasi tempat tidur untuk pasien-pasien Covid yang dirawat di RS untuk kasus-kasus berat dan perawatan intensif. Kedua untuk mengatasi over load pasien reguler selama ini. “Dan yang ketiga adalah harapnya dari 2 lantai sekarang ini bisa meningkat menjadi 6 lantai untuk trauma center dalam menyongsong MotoGP 2021,”katanya.

dr Hamzi juga mengatakan,seperti yang disampaikan mengenai kondisi yang dirasakan dari tiga hal tersebut, selama ini pihaknya mengalihfungsikan ruang perawatan pasien reguler menjadi ruang Covid-19 ruang isolasi bertekanan negatif. “Jadi dengan adanya gedung layanan Covid – 19 dan Trauma Center ini harapanya pasien-pasein reguler kembali dan maksimal kita layani,”katanya.

Selama ini, sambungnya, hampir 50 persen tempat tidur juga digunakan untuk kasus Covid-19. Maka dengan hadirnya gudung layanan Covid – 19 dan Trauma Center ini nantinya juga untuk mendukung perhelatan MotoGP di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika dari aspek kesehatan sebagai rumah sakit rujukan. “Hingga dengan ini, alhamdulillah kita bisa terbantu. Dengan ketiga hal tadi tentunya manfaat selain menangani kasus Covid, kemudian reguler dan kedepannya adalah untuk menyonsong MotoGP untuk RS rujukan,”sambungnya.

Gedung Layanan COVID -19 dan Trauma Center dibangun di atas lahan seluas 2.181,33m2 dengan luas bangunan 2.641,80 m2 , terletak disamping gedung IGD yang sudah ada. Gedung ini terdiri dari 2 lantai, dan dalam pengembangannya direncanakan menjadi 6 lantai. “Tapi yang sekarang kita launching ini, total kamar dari lantai satu dan lantai dua sebanyak 72 tempat tidur. 42 di lantai satu dan 36 di lantai dua,”bebernya.

Di lantai satu, kata dr Hamzi dilengkapi dengan 7 ruang observasi pasien yang masing-masing berisi 6 tempat tidur. Lalu ruang tindakan yang setara kamar operasi minor yang dapat digunakan untuk pasien trauma yang suspect, probable, bahkan terkonfirmasi COVID-19. Lantai dasar juga dilengkapi dengan ruang Depo Farmasi, OTS, penunjang Radiologi Portable Bedsite, dan Pneumatic Tube untuk mempermudah tranportasi sampel laboratorium ke labotarorium central. “Jadi sekarang kita sudah memiliki gedung khsusu Covid. Yang kemarin dia bercampur antara pasien Covid dan non Covid di IGD yang lama. Sekarang bisa kita pilih antara pasien Covid dan non Covid,”katanya.

Sementara di lantai kedua sambungnya, merupakan ruang rawat inap dengan 16 kamar perawatan bertekanan negative sesuai standart, khusus untuk perawatan pasien covid-19. Setiap kamar berisikan 2 tempat tidur yang sesuai standart safety yang dilengkapi pula dengan 2 kamar VIP, 2 kamar ICU perawatan pasien COVID -19. Sehingga total kamar tersedia 20 kamar, dengan 36 tempat tidur. “Mudah-mudahan dengan adanya gedung ini, tentunya ya harapan kita di NTB ini semakin hari kasus Covid semakin menurun. Tapi kita sudah siapkan fasilitasnya,”harapnya.

dr Hamzi tidak lupa menyampaikan ucapan terimakasih kepada Gubernur NTB Dr Zulkieflimansyah dan Wakil Gubernur NTB Dr Hj. Sitti Rohmi Djalilah yang telah mendukung untuk menyiapkan gedung layanan Covid – 19 dan Trauma Center ini sehingga tidak ada lagi pasien-pasien ditempatkan di satu ruangan dua orang akibat keterbatasan ruangan. “Tapi sekarang kita mungkin bisa sesuai ideal satu orang satu kamar dengan adanya gedung ini,”ucapnya.

Selain itu, dengan adanya gedung ini tentu bagi pasien yang sudah terindikasi Covid-19 langsung dilayani di gedung layanan Covid -19 dan Trauma Center. Tapi jadi ada pasien yang belum terindikasi Covid-19 pelayanan tetap melalui IGD seperti biasa. “Ya bisa langsung. Jadi kan banyak jalur pasien ini datang, ada yang datang sendiri. Kalau pasien langsung datang sendiri di IGD non Covid dia pasien reguler, tapi setelah diperiksa dia non Covid ya sudah dia mengikuti seperti pasien reguler. Tapi ketika dia terscrinning dia ada gejala Covid maka akan dialikan ke gedung Covid,”katanya.

Tapi beda halnya, ketika pasien rujukan yang sudah terkonfirmasi positif maka langsung akan dibawa ke gedung layanan Covid -19 dan Trauma Center. Yang mungkin sudah tidak bisa ditangani di rumah sakit yang ada kabupaten/kota maka akan disiapkan ruang intensif yang sudah tersedia di gedung gedung layanan Covid -19 dan Trauma Center. 

Mengenai kapan akan dioperasikan layanan di gedung layanan Covid -19 dan Trauma Center dan terisi dengan pasien Covid, lanjut dr Hamzi, pihaknya menargetkan dalam pekan ini sudah bisa beroprasi. Pihaknya terlebih dahulu melakukan simulasi layanan terlebih sebelum dioperasikan. Meski secara fasilitas sudah langkap termasuk Sumber daya Manusia (SDM) sebanyak 121 orang tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan baru khusus penanganan COVID 19 sesuai kebutuhan. “Dalam minggu ini target kita sudah bisa beroperasi. Jadi kita pastikan fix dulu,”katanya.

Ditegaskan dr Hamzi, layanan pasien Covid yang akan dilayani di gedung Layanan Covid 19 dan Trauma center ini tidak hanya digunakan untuk pasien kategori pasien berat. Karena selama ini pasien Covid-19 yang dirujuk di RSUD Provinsi rata-rata mulai dari pasien sedang, berat maupun pasien yang membutuhkan perawatan intensif. “Sekarang total pasien Covid. Hingga saat ini sesuai yang dilaporkan ke saya kemarin masih 30 pesien. Kalau hari ini belum saya update,”katanya. (sal)

Komentar Anda