
MATARAM – Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB kembali melakukan mutisi pejabat eslon II, III dan IV, ada 98 orang pejabat yang dilantik, terdiri dari 13 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, 41 Pejabat Administrator dan 44 Pejabat Pengawas. Pelantikan pejabat di Lingkup Pemerintah Provinsi NTB yang berlangsung di Ruang Graha Bhakti Praja, Kantor Gubernur berjalan lancar dan hikmat, Jumat (20/3).
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Gubernur NTB Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah yang didampingi Sekretaris Daerah Provinsi NTB H Lalu Gita Aryadi melantik 98 pejabat lingkup Pemprov NTB.
 Wagub NTB Hj Rohmi Djalilah mengingatkan seluruh pejabat yang dilantik untuk kompak dan bergotong royong mengatasi penyebaran virus Corona atau COVID-19. Dimana saat ini, bangsa Indonesia dan dunia sedang mengalami cobaan wabah yang betul-betul harus dihadapi secara bersama.
“Kalau ada orang bertanya siapa yang bisa menolong kita dalam wabah ini tidak ada yang bisa menolong kita. Kita harus menolong diri kita sendiri dan kita harus mulai dari masing-masing diri kita masing-masing,” kata Wagub yang akarab disapa Ummi Rohmi ini.
Disampaikan, Ummi Rohmi, sekarang bukan saatnya untuk mencari-cari kesalahan, mencari-cari kelemahan berbagai pihak untuk kemudian membenarkan apa yang dilakukan sendiri. Karena sesungguhnya kalau mau menang dalam pertarungan jelas Umi Rohmi, kesulitan yang sedang dihadapi sekarang ini, kuncinya adalah kegotongroyongan, kekompakan, kesungguh-sungguhan dan betul-betul harus mulai dari diri sendiri.
“Virus ini ditularkan melalui percikan percikan liur. Maka tentunya bagi kita semua masyarakat NTB yang harus kita pahami adalah bagaimana menjaga diri kita dan keluarga kita jangan sampai kita mendengar berita-berita yang tidak benar akhirnya kita ikut-ikutan mempolitisasi keadaan ini,” terangnya.
Karena itu, Umi Rohmi mengingatkan sejumlah hal yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran COVID-19. Pertama jelasnya, tentu sebagai hamba Allah yang banyak kekurangan, harus meningkatkan amal ibadah.
“Ini adalah masa sulit Bapak Ibu mari kita perbanyak ibadah kita perbanyak doa, kita zikir, kita perkuat sikap empati kita. Apa yang bisa kita lakukan untuk menolong sesama kita,” ajaknya.
Yang kedua lanjut Umi Rohmi, masyarakat senantiasa menjaga kebersihan, dengan selalu mencuci tangan. Setiap selesai melakukan atau memegang sesuatu, atau melakukan kontak dengan siapapun, masyarakat harus lebih sering mencuci tangan. Meski tidak harus dengan hand sanitizer. Masyarakat diminta tidak Panik apabila tidak ada hand sanitizer.
“Kemudian jangan sering-sering menyentuh muka. Karena memang virus ini masuknya lewat mata, lewat hidung lewat mulut. Memang itu tidak gampang tetapi harus kita biasakan dari diri kita sendiri,” katanya
Kemudian selain lanjutnya, masyarakat diminta untuk tidak berbagi makanan atau berbagi wadah untuk makan termasuk minuman. Karena masyarakat tidak pernah tahu siapa yang menjadi carrier virus ini. Yang bisa kita lakukan adalah memproteksi diri dan keluarga, menjauhi kerumunan, menjaga jarak sosial.
Ummi Rohmi, juga mengingatkan masyarakat untuk tidak menganggap remeh COVID-19. Serta yang perlu juga dilakukan adalah saling mengingatkan tentang bahaya COVID-19 ini. Â
“Kita perlu memanfaatkan matahari yang ada antara pukul 9.15 Wita berjemur, itu sudah sangat membantu. Mudah-mudahan bapak ibu juga yang ada di sini senang berbagi dengan siapapun. Yang Bapak Ibu temui ingatkan warga kita, semuanya dimanapun Bapak Ibu bertemu Jangan sampai kita melihat kita melakukan pembiaran pembiaran yang akhirnya nantinya akan kita sesal sendiri,” pungkasnya. (sal)