MATARAM – Kepergian Gubernur TGH Zainul Majdi ke provinsi Jeju, Korea Selatan (Korsel) sejak tanggal 18 Maret lalu, berdampak pada agenda Pemerintahan Provinsi (Pemprov) NTB. Pelantikan pejabat hasil seleksi terbuka yang telah direncanakan pada pekan ini terpaksa harus diundur.
Pelantikan, sempat direncanakan pekan lalu. Namun karena persiapan keberangkatan gubernur bersama jajarannya ke Korsel, pelantikan akhirnya tidak bisa dilakukan. Bahkan hari ini juga dipastikan tidak ada peelantikan. “Gak ada pelantikan, tunggu pak gubernur balik dari Korsel,” ungkap Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) provinsi NTB, H Fathurahman yang juga Sekretaris Panitia Seleksi (Pansel), Minggu kemarin (19/3).
[postingan number=3 tag=”mataram”]
Waktu pelantikan merupakan kewenangan gubernur. Sementara saat ini gubernur sedang berada di Korea Selatan dan baru akan kembali pada ke tanah air pada tanggal 24 Maret. Setelah itulah dirumuskan dan dijadwalkan pelantikan untuk Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama hasil seleksi terbuka.
Fathurahman sendiri belum bisa memastikan pelantikan tersebut apakah hanya untuk 6 eselon II saja atau ada yang lain. Pasalnya, semua itu kembali lagi kepada gubernur. Namun berbeda halnya untuk eselon III dan IV. “Kalau yang akan pensiun di eselon III ada sekitar 3 orang sampai bulan Juni. Selebihnya pengisian jabatan lowong dan pergeseran sesuai kebutuhan organisasi,” terangnya.
Untuk 6 jabatan yang telah dilelang, semuanya ditentukan oleh gubernur. Pansel hanya melakukan proses saja dan hasilnya diserahkan ke gubernur. Keenam jabatan ini yakni Kepala Biro Bina Administrasi Pengendalian Pembangunan dan LPBJP.
Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat. Berikutnya untuk Kepala Biro Organisasi, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHP), Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan dan Staf Ahli Gubernur Bidang Pemerintahan dan Aparatur PHPP.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi NTB, H Rosiady Sayuti yang juga ketua pansel menegaskan, sampai saat ini belum ada keputusan dari gubernur untuk jadwal pelantikan. “Belum ada arahan dari Pak Gubernur, mungkin nunggu beliau kembali dari Korea,” jawab Rosiady. (zwr)
