
MATARAM – Gubernur NTB H Lalu Muhammad Iqbal selaku Pemegang Saham Pengendali (PSP) Bank NTB Syariah telah menerima 7 orang calon direksi hasil seleksi dari Tim Pansel dan LPPI pada 30 Mei 2025 lalu. Selanjutnya, Gubernur Iqbal juga sudah mengirimkan usulan 7 orang calon direksi minus calon Direktur Utama Bank NTB Syariah kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk selanjutnya dilakukan proses ujia kelayakan dan kepatutan atau fit and propert test.
“Saya selaku PSP Bank NTB Syariah sudah menerima 7 nama calon direksi minus calon direktur utama, karena tidak memenuhi syarat nilai minimal. Saya juga sudah memangggil pengurus Bank NTB Syariah untuk mengirimkan nama-nama calon pengurus Bank NTB Syariha, baik itu calon direksi 7 orang minus direktur utama dan juga komisaris sebanyak 6 orang ke OJK,” kata Gubernur Iqbal, Senin (2/6).
Gubernur Iqbal memuji hasil kinerja Tim Pansel Bank NTB Syariah dan juga LPPI yang telah menghasilkan calon-calon direksi terbaik dari bank umum nasional. Sebanyak 7 calon direksi hasil seleksi dari LPPI dan Tim Pansel merupakan para bankir nasional yang luar biasa dan memiliki rekam jejak di industri keuangan ternama di Indonesia.
Ia juga tidak pernah menyangka yang mendaftar mengikuti seleksi calon direksi Bank NTB Syariah hingga 97 orang dan berasal dari bank umum nasional, serta memiiki posisi jabatan strategis di lembaga perbankan tersebut. Dengan kehadiran calon terpilih lewat proses fit and propert test di OJK nanti diharapkan, bisa membawa Bank NTB Syariah lebih baik dan berkembang lebih pesat lagi ke depannya.
Selain itu, Gubernur Iqbal juga menginginkan nantinya direksi yang terpilih Bank NTB Syariah bisa memperbesar alokasi pembiayaan di sektor riil, seperti pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Karena, UMKM bisa menggerakan roda perekonomian daerah, sehingga mampu menekan jumlah pengangguran dan kemiskinan di NTB.
“Kita ingin Bank NTB Syariah lebih memperbesar alokasi pembiayaan di sektor riil, dan UMKM, termasuk ulktramikro,” ucapnya.
Mengenai potensi proses fit and propert test di OJK bakal memakan waktu lama, karena banyaknya bank umum nasional dan juga BPD se Indonesia melakukan proses yang sama, Gubernur Iqbal tak menampik kemungkinan perpanjangan masa jabatan Plt Direktur Utama dan beberapa direktur yang masih aktif sekarang ini. Pasalnya, perpanjangan jabatan Plt Direktur Utama dan Direktur Kepatuhan Bank NTB Syariah pertengahan Juni ini sudah habis atau pensiun.
“Kemungkinan perpanjangan jabatan direksi yang sekarang bisa saja. Kita lihat prosesnya nanti di OJK, mudahan bisa sesuai target,” harapnya.
Terpisah, Sekretaris Tim Pansel Pengurus Bank NTB Syariah Prof Riduan Mas’ud dalam pelaksanaan proses seleksi terbuka calon Direksi PT Bank NTB Syariah, Tim Pansel bekerja sama dengan Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) telah melaksanakan rangkaian tahapan seleksi secara menyeluruh. Proses ini meliputi asesmen kompetensi, penelusuran rekam jejak, serta wawancara mendalam guna memastikan kualitas, integritas, dan kapasitas kepemimpinan dari masing-masing kandidat.
“Kami sudah menyerahkan nama-nama calon direksi yang lolos melalui berbagai tahapan proses seleksi dari LPPI dan juga Tim Pansel kepada PSP dalam hal ini bapak Gubernur NTB H Lalu Muhamamd Iqbal, untuk selanjutnya diproses sesuai ketentuan,” kata Prof Riduan.
Prof Riduan juga membeberkan nama-nama yang diserahkan kepada PSP Bank NTB Syariah, setelah melalui berbagia tahapan ketat dalam proses penjaringan, seleksi dan juga wawancara mendalam oleh Tim Pansel, termasuk terkait rekam jejak para calon.
Berikut adalah rincian calon direksi yang diserahkan kepada PSP Bank NTB Syariah.
1. Calon Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko
a. Ferry Ardiansyah
Seorang profesional perbankan yang memiliki spesialisasi di bidang manajemen risiko dan perencanaan strategis, baik di institusi perbankan konvensional maupun syariah. Saat ini menjabat sebagai SEVP Group Manajemen Risiko di PT Bank DKI (2023–sekarang). Sebelumnya pernah menjabat sebagai Market and Operational Risk Group Head di PT Bank Syariah Indonesia (2021–2022), Risk Management Division Head di PT Bank BRI Syariah (2020–2021), serta Corporate Planning Strategic Division Head di institusi yang sama (2018–2019).
b. Ajar Susanto Broto
Memiliki pengalaman yang luas di bidang pengelolaan risiko, kepatuhan, dan perencanaan strategis. Pernah menjabat sebagai Anggota Badan Pelaksana Bidang SDM dan Perencanaan di Badan Pengelola Keuangan Haji (2020–2022). Selain itu, beliau juga pernah menduduki posisi sebagai Kepala Divisi Perencanaan Strategis dan Kepala Divisi Manajemen Risiko & Kepatuhan di PT Bank BRI Syariah (2009–2017), serta Kepala Divisi Manajemen Risiko di PT Bank Bukopin Tbk (2007–2009).
2. Calon Direktur Dana dan Jasa
a. Adhi Susantio
Saat ini menjabat sebagai General Manager Divisi Treasury di PT Bank NTB Syariah (2022–sekarang). Kariernya di Bank NTB Syariah telah mencakup berbagai posisi strategis seperti General Manager Divisi Dana dan Jasa (2022), Deputy GM Divisi SPI untuk Pengawasan dan Pencegahan Fraud (2020), serta PGS Pemimpin Cabang di PT Bank NTB (2017). Sebelumnya juga berpengalaman sebagai Pemimpin Kantor Cabang Pembantu di BNI (2009).
b. Wachjono
Berpengalaman lebih dari dua dekade di industri perbankan. Saat ini menjabat sebagai Regional CEO di PT Bank Syariah Indonesia (2021–sekarang). Sebelumnya menjabat sebagai Area Manager di institusi yang sama (2016–2021), dan pernah memimpin berbagai wilayah sebagai Area Manager di Permata Bank (2006–2016).
3. Calon Direktur Pembiayaan
a. Agus Suhendro
Saat ini menjabat sebagai Direktur di PT Bank KB Bukopin Syariah (2022–sekarang). Pengalamannya meliputi posisi sebagai Group Head Pawning and Gold Business di Bank Syariah Indonesia (2021–2022), Group Head Commercial Banking di BRI Syariah (2020–2021), serta pernah menjabat sebagai Pemimpin Cabang di Bank BRI(2017).
b. Suryo Kuncoro
Saat ini aktif sebagai Profesional Investor dan Trainer (2025–sekarang), serta menjabat sebagai Ketua Asbisindo Institute – lembaga pelatihan di bawah Asosiasi Bank Syariah Seluruh Indonesia (2024–2025). Beliau pernah menjabat sebagai SVP Project Head Corporate Transformation Office (CTO) di Bank Syariah Indonesia (2023–2024), serta sebelumnya berkarier di Bank Mandiri (2000–2010) dan Bank Bumi Daya (1997–2000).
4. Calon Direktur Keuangan dan Operasional
a. Joni Haryanto
Saat ini menjabat sebagai Senior Vice President di bawah Direktorat Retail Banking Bank Syariah Indonesia (2023–sekarang). Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Senior Vice President di Indonesia Eximbank/Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) (2021–2022). Pernah menjadi Managing Director Operations and Network di Bank Pembangunan Daerah Bengkulu (2017–2021), dan Vice President Area Head Jember di Bank Mandiri (2016–2017). (luk)