Gubernur Ingin KEK Mandalika Bebas Kendaraan

Gubernur Ingin KEK Mandalika Bebas Kendaraan
MENINJAU : Gubernur NTB, TGH M Zainul Majdi meninjau langsung pembangunan KEK Mandalika di Lombok Tengah, Jumat lalu (13/10). (Humas Pemprov NTB For Radar Lombok)

MATARAM – Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi yang meninjau  pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Lombok Tengah, Jumat lalu (13/10).

Kunjungan mendadak tersebut hanya didampingi Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPM&PTSP), Lalu Gita Aryadi dan Karo Humas Protokol Setda NTB Irnadi Kusuma. Tujuannya untuk melihat secara langsung realissi pembangunan berbagai fasilitas pendukung yang diperlukan.

Selain itu, dalam kunjungan kali ini gubernur sekaligus menunaikan salat Jumat di Masjid Nurul Bilad. Masjid tersebut baru pertama kali dimanfaatkan untuk salat Jumat sejak dibangun oleh PT Indonesia Tourism Depelopment Corporation (ITDC) tahun 2016 lalu.

Baca Juga :  Bupati Diingatkan Tidak Sembarangan Keluarkan Izin

Gubernur sendiri cukup puas dengan fasilitas di area Masjid yang bangun diatas lahan seluas 8 hektar dengan biaya sekitar Rp 38 miliar tersebut. “Alhamdulillah perkembangan KEK Mandalika sejauh ini cukup memuaskan,” katanya.

Gubernur serius memperhatikan kualitas konstruksi serta berbagai fasilitas yang dibangun, baik interior maupun fasilitas pendukung lainnya. “Masjid ini implementasi wisata syariah di NTB,” ucapnya.

Menurut gubernur, hal yang perlu dibenahi dan ditata oleh ITDC adalah kondisi jalan kedepannya. Gubernur ingin akses jalan, khususnya yang berada di dalam kawasan wisata Mandalika bebas dari kendaraan bermotor. “Atau  alat transportasi yang bermesin. Harus desainnya bebas dari kendaraan umum, kendaraan berat dan lain- lain,” sarannya.

Baca Juga :  Tim Penyelesaian Lahan KEK Mandalika Mulai Bekerja

Untuk kendaraan para tamu dan wisatawan, gubernur menilai cukup sampai area parkir yang berlokasi di luar. Sedangkan di dalam kawasan, semua harus berjalan kaki atau menggunakan alat angkut tanpa  kendaraan  bermotor, seperti sepeda gunung dan mobil listrik.

Ditegaskan, hal tersebut penting dilakukan untuk menjaga keamanan dan kenyamanan wisatawan. Terutama untuk menghindari polusi dan kesemberawutan KEK Mandalika. “Kita harus ciptakan suasana yang benar-benar bisa jadi destinasi idaman,” ujarnya sembari kembali melihat progress pembangunan jalan sepanjang 8 kilometer disana. (zwr)

Komentar Anda