Gubernur : Industrialisasi Pertanian Sudah Dimulai

Dr. H. Zulkieflimansyah
Dr. H. Zulkieflimansyah.( humaspemprov)

TANJUNG-Gong industrialisasipertanian di NTB sudah mulaiditabuh. Satu per satu, benihindustriberwujudanekakomoditasmulaitumbuh. Di Lombok Utara, Gubernur NTB, Dr H Zulkieflimansyahmenyaksikansendiribagaimanaperkembanganmenggembirakan yang berhasildisuguhkanolehtumbuhnyaindustrialisasi di sektorpertanian.“Hariinisayamenyaksikan di Lombok Utara.Upayainimulaimenunjukkanbahwamemangadacahaya di ujungterowongan.Betapatidak, petani-petanikecilberbinarmatanya, bersinarwajahnyamelihattanah yang tadinyagersangdankeringkinihijausiapdipanen,” ujarGubernur, Kamis (7/11/).

PernyataanitudisampaikanGubernurusaimelihatlahanpertanianjagung yang diairidenganteknologiirigasitetes alias drip irrigation.Setelahditerapkan, teknologiinirupanyaberhasilmelipatgandakanproduktivitasjagung di tanahkeringtersebut.“Jagung yang tadinyahanyabisadipanensekalisetahun, kinibisa minimal tiga kali setahundenganhadirnya drip Irrigation denganhasiltigabahkanempat kali lipat,”katanya.

Baca Juga :  Program Food Estate Jadi Penyelamat Kebutuhan Pangan Jangka Panjang

Gubernurmeyakini, kesinambunganpenanamanakanmemungkinkanketersediaanbahanbakuuntukpakanternak yang kemudianmemajukanpeternakandanjugaindustrimakanan di NTB. Terobosaninisudahdimulaidari KLU.Selanjutkan, Gubernurbertekaduntukmereplikasiterobosanserupa di tanah-tanahkeringlainnya di seluruhPulau Lombok danPulau Sumbawa.

Dalamberbagaikesempatan, Gubernurselalumenegaskankeyakinannyabahwapenganggurandankemiskinanakanbisadikurangidenganindustrialisasi. Sebab, industrialisasimemungkinkanhadirnyapeningkatanproduktivitas.Komoditas yang tumbuhdaritanah-tanah di NTB, bisamenghasilkannilaitambahberlipatgandaberkatindustrialisasi.

Konsepindustrialisasi yang dimaksudkanGubernurjugatidakselaluharusberupahadirnyateknologi yang terlalurumitatauberupamesin-mesinbesar.Justru, yang akandidorongadalahlahirnyateknologisederhana yang bisamengolahhasilpertanian di NTB menjadianekaprodukolahan.

Setelahdiolah, nilaikomoditas NTB ini, tentusajaakanjauhlebihbesar. Proses mengolahprodukinijugapastimembutuhkantambahantenagakerja. Dalamskalasatuataubeberapa unit, jumlahtenagakerja yang terserapmungkinsedikit.Namun, jikateknologisederhanainiditerapkansecaramassaldalambentuksentraindustri-industrirumahan di berbagaidaerah di NTB, makaakumulasinyaakanmelahirkankebutuhantenagakerjadalamjumlah yang besar.

Baca Juga :  30 Penyuluh Pertanian Dibekali Pengetahuan Tentang Anomali Iklim

Berdasarkan data terakhir yang dipublikasikanBadanPusatStatistik NTB, lajupertumbuhanindustripengolahan di NTB padatriwulanketiga 2019 hanyamencapai 1,18 persen (y on y). Data inimemperlihatkanbahwaindustripengolahanbelummencapailajupertumbuhan yang diharapkan.Untukitulah, Gubernurmenegaskanperlunyasemuapihakterusberupayamendorongtumbuhnyaindustri-industripengolahan di NTB.

Meskisulit, Gubernurmeyakinilangkahiniadalahsesuatu yang harusditempuholehmasyarakat NTB.“Perjalananpanjang, memangharusdimulaidenganlangkahpertama,” pungkasnya. (hms/sal)

Komentar Anda