Google Berikan Peringatan Bahaya untuk Lombok

Kadisbudpar : Informasi Tersebut Adalah Hoaks, Gempa Itu Hanya Allah yang Tahu

Google Berikan Peringatan Bahaya untuk Lombok
WARNING: Google telah mengeluarkan warning bahaya bagi pulau Lombok, Kamis kemarin (23/8).

MATARAM – Di tengah semangat pemerintah daerah yang menggaungkan tagline Lombok Bangkit, pihak Google justru bersikap sebaliknya. Google mengeluarkan warning (peringatan) tanda bahaya untuk Lombok.

Pemberian warning bahaya ini membuat Pemerintah Provinsi NTB bungkam. Terutama Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo), Tri Budi Prayitno. Untuk melihat kebijakan Google tersebut, cukup dengan mengetik kata Lombok di mesin Pencarian Google. Maka yang paling pertama muncul adalah peringatan SOS (bahaya) gempa bumi Lombok.

BACA JUGA: Prediksi Gempa 26 Agustus Hoaks

Ketika dimintai keterangannya via WhatsApp, Tri Budi enggan memberikan keterangan apapun. Padahal, masalah adanya warning bahaya dari Google, sangat penting untuk ditindaklanjuti secepatnya. Sementara itu, Kepala Biro Humas dan Protokol Pemerintah Provinsi NTB, Irnadi Kusuma menegaskan, sudah saatnya masyarakat tidak terlena dalam kesedihan.

Baca Juga :  BTN Beri Kemudahan Kredit Korban Gempa Lombok

“Tagline kita itu, Lombok bangun kembali,” kata Irnadi kepada Radar Lombok, Kamis malam (23/8).

Pihak Google diketahui, mulai memberikan warning bahaya sejak hari Kamis kemarin. Dalam situs resminya, Google mengeluarkan pemberitahuan SOS atau bahaya bertujuan untuk mempermudah akses terhadap informasi darurat saat terjadi krisis yang disebabkan oleh manusia atau alam. Google mengumpulkan konten yang relevan dan otoritatif dari web, media sosial, dan produk Google, lalu menyorot informasi tersebut di Google Penelusuran, seperti Penelusuran dan Maps. 

Pihak Google melihat beberapa faktor untuk menentukan warning bahaya. “Seperti konektivitas internet di area yang terkena dampak, ketersediaan konten resmi dari pemerintah dan organisasi yang berwenang lainnya, serta dampak yang ditimbulkan. Pemberitahuan SOS biasanya tersedia dalam bahasa utama di wilayah yang terkena dampak, serta bahasa Inggris,” terang pihak Google pada laman resminya.

Baca Juga :  Lobar Mazuk Zona Bencana, Warga Harus Waspada

BACA JUGA: TGB Berikan Nama Bayi di Pengungsian

Menurut Irnadi Kusuma, pihaknya tidak ingin terlalu mempersoalkan masalah tersebut. “Tidak apa-apa. Warning untuk mengingatkan kita bahwa hidup memang kudu waspada. Bukan hanya terhadap gempa, tapi juga terhadap segala kemungkinan yang terjadi dalam hidup. Yang penting kita tetap berprasangka baik kepada Allah SWT, sehingga Tagline Lombok Bangun Kembali juga penting sebagai upaya menguatkan optimisme masyarakat, bahwa hidup harus tetap semangat dengan senantiasa bersandar kepada Allah SWT,” ucapnya.

Berbeda halnya dengan sikap Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB, HL Moh Faozal yang dimintai tanggapannya. Faozal justru menuding, informasi tersebut adalah hoaks. “Hoaks. Gempa itu hanya Allah yang tau,” jawabnya singkat. (zwr)

Komentar Anda