Golkar ‘Kambinghitamkan’ Koalisi Sebelah

Golkar
Golkar

PRAYA-Kisruh koalisi empat fraksi di tubuh DPRD Lombok Tengah makin panjang.

Ini menyusul pernyataan yang dilayangkan Ketua DPD II Partai Golkar Lombok Tengah, H Humaidi. Dia menduga, kisruh koalisi partainya dengan PKS, PBB, dan Gerindra didalangi koalisi sebelah. Yakni koalisi Fraksi Demokrat, PPP, PKB, Nasdem, dan Nurani Perjuangan. ‘’Kan di DPRD Lombok Tengah ada dua koalisi yang bertentangan. Bisa jadi koalisi sebelah yang menggoyahkan Golkar,’’ duga Humaidi saat dikonfirmasi via ponselnya, kemarin (11/4).

Namun, sambung anggota DPRD Provinsi NTB ini, kecurigaanya ini masih sebatas dugaan saja. Humaidi mengaku belum berani menyimpulkan terlalu jauh terkait persoalan ini. Pihaknya masih menelusuri sejauh mana kebenaran informasi yang diduga menggoyang koalisi partainya.

[postingan number=3 tag=”golkar”]

Semua dugaan itu sifatnya masih sebatas asumsi saja. Kebenarannya masih ditelusuri mengingat asumsi itu wajar saja terjadi. Artinya perebutan kekuasan yang dilakukan oleh koalisi sebelah berimbas terhadap Golkar bersama koalisinya. “Saya belum tahu pasti penyebabnya, namun jika berkaca pada perebutan kekuasaan, bisa jadi koalisi sebelah sebagai pelakunya,” duganya lagi.

Mantan anggota DPRD Lombok Tengah ini, dia tidak tahu persis perkembangan yang terjadi di internal DPRD Lombok Tengah. Karena saat ini, ia masih fokus mengurus urusan partai dan tugasnya selaku anggota dewan di provinsi. Sehingga masalah ini akan dikoordinasikan kembali dengan Ketua DPRD Lombok Tengah, H Achmad Puaddi FT selaku kader Golkar. “Saya lagi banyak tugas di DPD tingkat I, sehingga saya belum sempat pantau perkembangannya,’’ tukasnya.

Baca Juga :  DPD Terus Dorong Proporsi Anggaran Lebih Besar ke Daerah

Bagaimana dengan hembusan informasi akan mundurnya Sekretaris DPD II Partai Golkar Lombok Tengah, H Lalu Kelan kaitannya dengan kisruh koalisi ini? Humaidi mengaku, belum mendengar informasi tersebut. “Saya malah belum mendengarkan hal itu, namun tolong untuk lebih detailnya permasalahan ini nanti saya akan hubungi kembali,” pungkasnya. Hingga berita ini kemudian diturunkan, Humaidi belum memberikan keterangan pasti terkait kisruh koalisi partainya degan fraksi lain di internal DPRD Lombok Tengah.

Sementara anggota Fraksi PKS DPRD Lombok Tengah, Muhammad Humaidi yang dikonfirmasi mengaku, tidak tahu persis soal informasi pemilihan AKD yang berujung kisruh di internal koalisi partainya. Karena beberapa minggu belakangan ini, Humaidi mengaku sedang tidak fokus karena urusan lain. ‘’Saya belum tahu informasi karena saya tida masuk kerja belakangan ini,’’ katanya.

Baca Juga :  Nurdin Kandidat Kuat Dampingi Ahyar

Wakil Ketua DPRD Lombok Tengah, Ahmad Ziadi yang dikonfirmasi mengaku, pelaksanaan pemilihan AKD dilakukan sesuai tata tertib DPRD setempat. Tidak ada yang dimanipulasi, apalagi dipolitisir. Karena semuanya berjalan sesuai aturan dan semua fraksi menghadiri. ‘’Semua itu sudah sesuai dengan tata tertib dan aturan yang berlaku. Jadi, tidak ada yang dimainkan dan lain sebagainya,’’ katanya.

Ketua Komisi III HM Mayuki dari Fraksi PPP menilai, keputusan Fraksi Golkar sudah benar dengan mengambil posisi ketua komisi I. Sebagai partai besar dan pemenang pada legilatif 2014, maka wajar jika Golkar mengambil satu kursi. ‘’Saya rasa wajar keputusan Golkar itu,’’ katanya.

Ditambahkan Ketua Komisi IV, Lalu Supriadi dari Fraksi PKB, sebenarnya masalah ini tidak perlu diperpanjang. Fraksi PKB saja pada pemilihan AKD periode sebelumnya tidak mendapatkan jatah kursi tapi tidak ribut. Padahal, PKB merupakan partai pemenang ketiga dengan enam kursi. ‘’Tapi kami tidak pernah ribut. Mengapa sekarang mereka yang hanya empat lima kursi malah ribut,’’ sesalnya. (cr-ap)

Komentar Anda