GNE Siap Klarifikasi Mengenai Dugaan Telur Busuk Bantuan JPS Gemilang

Syamsul Hadi (ist/)
Syamsul Hadi (ist/)

MATARAM-Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Gerbang NTB Emas (GNE)  angkat bicara terkait adanya temuan telur busuk dan beras  tidak berkualiatas di lapangan yang kini diusut Polda NTB.

 Pada pendistribusian paket bantuan Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang dari Pemerintah Provinsi NTB tahap I kepada masyarakat kurang mampu yang terkena imbas pendemi Covid-19, PT GNE selaku pemasok beras dan telur. Direktur Utama (Dirut) PT Gerbang NTB Emas (GNE), Syamsul Hadi mengatakan, pihaknya siap diminta memberikan klarifikasi terkait hal tersebut. “Nggak apa-apa sebagai bagian dari transparansi terhadap penyelenggaraan kegiatan, kami siap-siap saja jika sewaktu-waktu dibutuhkan ada klarifikasi,”ungkapnya saat dikomfirmasi radarlombok.co.id Selasa malam (12/5/2020).

Syamsul  mengatakan, dari jumlah paket bantuan yang disalurkan kepada masyarakat dalam program JPS, PT GNE hanya mengambil bagian sebagai pemasok untuk  beras dan telur. Dia pun menepis adanya telur yang ditemukan busuk di lapangan. “Untuk seluruh bantuan JPS, dimana telur dan beras menjadi tanggung jawab GNE, saya tegaskan bahwa tidak satupun masyarakat penerima JPS menerima telur pecah dan busuk. Adapun telur pecah yang ramai diberitakan itu terjadi di desa sebelum didrop. Kami sortir dulu telur yang pecah dan rusak baru kami ganti,”tepisnya.

 Telur yang pecah atau busuk  langsung diganti  dengan telur yang bagus dan layak dikomsumsi oleh penerima bantuan dengan disertai berita acara pergantian. Hal ini yang dilakukan oleh pihaknya guna memastikan bantuan yang didistribusikan layak dikomsumsi seperti yang pernah dilakukan di beberapa lokasi.  Menurutnya, apa yang sudah dilakukan dalam proses pendistribusian paket bantuan JPS Gemilang tahap pertama sudah sesuai dengan ketentuan.”Proses penggantian yang kami lakukan semua dengan berita acara. Insya Allah kami bekerja dengan ketentuan yang ada,”tegasnya.

Ditambahkan, adanya bantuan yang ditemukan sudah rusak atau busuk di lapangan,tidak semerta-merta kesalahan pihaknya meskipun semua itu sudah diganti. Mengingat dari proses launching JPS Gemilang pada 16 April 2020 lalu terkesan dipaksakan untuk segara disalurkan kepada masyarakat. Walapun secara data belum siap sepenuhnya, sehingga ada perbaikan-perbaikan berulang kali membuat barang yang sudah siap disalurkan terpaksa harus menunggu data perbaikan dulu. Hal ini membuat sebagaian barang yang disiapkan ada yang rusak. “Adapun dalam tahap 1 ini karena niat pemerintah ingin cepat tersalur kepada masyarakat, maka tanggal 16 April program JPS sudah di launching namun dalam pelaksanaan seperti kita ketahui ada perbaikan-perbaikan data sehingga membuat telur ini menunggu cukup lama. Tapi sekali lagi tanggung jawab kami, telur harus diterima dalam kondisi baik,”tegasnya.

Dari awal sebelum launching  JPS Gemilang pun, tim dari Polda NTB sudah ikut turun memantau bahkan memeriksa barang di gudang tempat penyimpan beras dan telur. Pemeriksaan ini guna memastikan ketersedian dan kualitas barang yang akan didistribusikan untuk JPS Gemilang tahap pertama.

Dia memastikan telur dan beras yang didistribusikan di tahap pertama itu, sudah sesuai dengan mekanismenya dan  berkualitas. “Dari awal teman-teman dari kepolisian Polda NTB ikut memastikan ketersediaan dan kualitas barang yang akan kami distribusikan untuk JPS Gemilang tahap pertama Waktu itu dan tidak ada masalah. Kami pastikan kualitas beras premium dan telur medium sudah diterima dalam kondisi baik oleh penerima JPS,”tegasnya.

Pengadaan paket bantuan JPS Gemilang berupa beras dan telur ini dibawah kendali Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi NTB. Kepala Dinsos Provinsi NTB  H Ahsanul Khalik saat dimintai tanggapan terkait hal tersebut enggan  banyak berkomentar. Mengingat pada saat pengadaan barang untuk paket bahan pokok JPS Gemilang tahap pertama, dia  tidak terlibat karena belum menjabat. Sehingga dia tidak mengerti persolaan telur maupun beras. “Lah kok saya yang tanggapi, saya ndak ngerti tentang telur, coba tanya Bu Wisma (Dra T Wismaningsih Drajadiah-Mantan Kepala Dinas Sosial NTB,red) supaya saya tidak salah komentar,”singkatnya. (sal)

Komentar Anda