Global Hub Kayangan Sedang Dicarikan Investor

Zulkieflimansyah (DERY HARJAN/RADAR LOMBOK)

TANJUNG – Wacana pembangunan Global Hub Bandar Kayangan terus dipertahankan, bahkan dimasukkan dalam draf rencana tata ruang wilayah (RTRW) KLU yang kini dibahas DPRD. Sayangnya, hingga kini belum ada investor yang riil berinvestasi di lahan yang konon luasnya 7.000 hektare itu.

Gubernur NTB Zulkieflimansyah  mengatakan bahwa proyek Global Hub ini masih terus diupayakan agar terwujud. “Saat ini masih berproses dan sedang dicarikan investor,” ujarnya saat berkunjung ke KLU baru-baru ini.

Awalnya kata politisi PKS ini, investor asal Rusia sudah berencana investasi dengan membangun kilang minyak dan pelabuhan internasional tetapi terhalang oleh bencana gempa. Covid-19 juga menjadi kendala masuknya investor ke Global Hub.

Baca Juga :  Peserta Seleksi Bawaslu Diminta Tak Sibuk Lobi

Dan pada awal 2022 sudah ada calon investor yang menyatakan minat ke Global Hub. Pihaknya pun sudah berkomunikasi termasuk dengan Son Diamar selaku Inisiator Global Hub Bandar Kayangan. “Beliau tetap optimis tetapi kita tidak boleh berikan time terlalu lama. Kalau ada investor lain  yang tertarik kita akan kasih kesempatan juga,” pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua Komisi I DPRD KLU Raden Nyakradi juga mengaku bahwa proyek ini tidak ada kejelasannya. Padahal sudah sejak 2014 direncanakan untuk dibangun dan sudah ada izinnya dari Pemerintah Provinsi NTB. “Itu hanya janji manis bagi masyarakat kita. Masyarakat sudah menghayal akan ketersediaan lapangan pekerjaan tahu-tahunya sampai sekarang tidak ada progres,” ujar Nyakradi.

Baca Juga :  Penarikan Retribusi Masuk Trawangan Berjalan Lancar

Kini dengan tidak ada kejelasan, maka KLU sangat dirugikan. Global Hub ini menghambat investor untuk masuk dan memanfaatkan lahan yang sudah direncanakan sebagai lokasi dibangunnya proyek tersebut. Selain itu dalam penyusunan RTRW juga ikut terhambat, karena masuknya Global Hub di draf RTRW. “Sampai sekarang belum selesai RTRW di Kabupaten Lombok Utara,” bebernya.

Ia pun meminta agar pemerintah provinsi jangan sekadar  mengeluarkan izin. Harus dilihat kondisi lapangan. Jika memang ada investor ingin membangun Global Hub harus dibuktikan dulu. Minimal dengan membangun kantor di KLU. “Jika tidak ada kejelasan hapus saja Global Hub ini supaya kita tidak jadi pemimpi,” ungkapnya. (der)

Komentar Anda