Giliran Media dan Travel Agent Tiongkok Sambangi Lombok

Kepala Disbudpar NTB, HL Moh. Faozal, dan GM Garuda Indonesia Branch Office Lombok, Dasep M Suanda, foto bersama dengan rombongan media dan travel agent Tiongkok di Pantai Kuta, Lombok Tengah.

SETELAH sebelumnya rombongan media pariwisata dan travel agent dari Arab Saudi, serta Iran yang berkunjung ke Lombok, Rabu kemarin (30/11) giliran media pariwisata dan travel agent dari Guangzhou, Cina yang menyambangi daerah berjuluk “Pulau Seribu Masjid”, untuk melihat secara langsung berbagai potensi dan keindahan wisatanya.

Kegiatan bertajuk Bo. Guangzhou Lombok Famtrip, yang merupakan kerjasama PT Garuda Indonesia, dengan didukung oleh Pemda NTB melalui Disbudpar NTB ini diikuti oleh 10 perwakilan media pariwisata dan travel agent Tiongkok.

Selama 4 hari kunjungan wisata ke Lombok, 30 November – 3 Desember 2016, para pelaku usaha wisata dan media Tiongkok itu akan dibawa berkeliling ke obyek-obyek wisata yang ada di Lombok. Seperti ke Pantai Kuta dan Desa Wisata Dusun Sade di Kabupaten Lombok Tengah, kemudian ke Pantai Senggigi (Lombok Barat), Gili Trawangan dan Air Terjun Senaru (Lombok Utara), dan berbagai destinasi wisata lainnya.

“Kunjungan langsung para pelaku usaha dan media Tiongkok ini sekaligus untuk meyakinkan mereka, bahwa Provinsi NTB, khususnya Pulau Lombok memang telah siap sebagai sebuah destinasi wisata yang layak dikunjungi oleh para wisatawan dari Tiongkok,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) NTB, HL Moh. Faozal, di sela penyambutan di Lombok International Airport (LIA), kemarin.

Kadisbudpar berharap, dengan adanya kunjungan ini akan ada tindak lanjut, dalam hal ini pihak air line (penerbangan, red) untuk membantu kepariwisataan NTB dalam hal konektifitas, yakni penerbangan langsung dari Tiongkok ke Lombok. “Walaupun sementara ini, pihak Maskapai Garuda untuk datang ke Lombok masih menggunakan hub (konektifitas)-nya di Bali,” harap Faozal.

Namun yang ingin disampaikan Faozal kepada media dan travel agent Tiongkok, bahwa saat ini cukup dengan waktu selama 20 menit saja dari Bali, para wisatawan asal Tiongkok sudah bisa bepergian ke Lombok. “Sehingga harapan kami, famtrip media dan travel agent Tiongkok selama empat hari di Lombok sekarang ini, mereka nantinya bisa melihat secara langsung berbagai potensi pariwisata di Lombok,” jelas Faozal.

Baca Juga :  Lomba Tangkap Itik di Taman Narmada

Kesempatan itu Faozal juga menjelaskan, begitu besarnya pasar wisatawan yang ada di Tiongkok. Ternyata potensi belum dapat digarap secara maksimal untuk masuk ke destinasi wisata yang ada di NTB, khususnya ke Lombok.

“Dari segi kuantitas (jumlah), kunjungan wisatawan Tiongkok ke Indonesia saat ini menduduki posisi teratas. Kalau jumlah kunjungan ke Indonesia itu bisa kita rebut untuk datang ke Lombok, maka itu sudah sangat luar biasa bagi perkembangan sektor kepariwisataan di NTB,” beber Faozal, yang pada kesempatan itu juga didampingi Ketua BPD PHRI NTB, HL Abdul Hadi Faishal, dan Ketua DPD ASITA NTB, Dewantoro Umbu Djoka.

“Paling tidak selama empat hari kunjungan wisata ke Lombok ini, para pelaku usaha dan media wisata Tiongkok sudah bisa memahami potensi yang ada di Lombok. Untuk selanjutnya setelah kembali ke negaranya nanti, mereka bisa menyusun dan membuat paket-paket wisata kunjungan ke Lombok. Target kita untuk tahun 2017, wisatawan asal Tiongkok bisa menjadi yang terbesar penyumbang wisatawan mancanegara,” sambung Faozal.

Untuk angka pastinya lanjut Kadisbudpar NTB, karena saat ini wisatawan Tiongkok yang datang berwisata masih menggunakan hub (konektifitas) di Bali, maka pihaknya mengaku belum bisa mengkalkulasi seberapa banyak jumlah wisatawan Tiongkok yang menjadi target untuk berkunjung ke Lombok. “Paling tidak dari jumlah wisatawan yang berkunjung ke Bali itu, kita berharap 20 persen mereka akan berkunjung ke Lombok,” harap Faozal.

Baca Juga :  Rinjani Travel Mart II Bidik Pasar Asia

Sementara itu, Herri Darmawan, Marketing Manager PT Garuda Indonesia (Persero), Tbk, Branch Office Lombok, menambahkan bahwa saat ini penerbangan langsung dari Tiongkok ke Bali ada sebanyak 4 kali sehari, dengan menggunakan pesawat jenis Boeing 737-800 berkapasitas 149 seat (kursi). Jumlah penerbangan itu belum ditambah lagi dengan maskapai lainnya yang juga melayani rute Tiongkok ke Bali.

“Artinya, market wisatawan dari Tiongkok ini sangat besar. Bayangkan saja, per tahun itu ada 1 juta perjalanan warga Tiongkok untuk traveling (berwisata) ke berbagai belahan dunia. Kalau dahulu rute penerbangan langsung Guangzhou-Bali hanya ada tiga kali seminggu, maka sekarang sudah setiap hari. Belum lagi rute-rute penerbangan langsung kota-kota besar Tiongkok lainnya,” jelas Herri.

Pihaknya meyakini, melalui famtrip media dan travel agent Tiongkok yang digelar PT Garuda Indonesia, bekerjasama dengan Disbudpar ini, berbagai potensi wisata Lombok akan mudah dipromosikan. Sekaligus kesempatan ini menjadi kampanye untuk rencana rute penerbangan langsung Tiongkok-Lombok.

“Kita ambil program (promosi) pertama ini, kalau kedepan hasilnya bagus (ramai penerbangan), maka bukan tidak mungkin nantinya Garuda akan membuka direct flight Tiongkok-Lombok dan sebaliknya,” beber Herri, sekaligus menyampaikan, untuk jangka pendek, kalau memang banyak calon wisatawan Tiongkok yang hendak ke Lombok, maka pihaknya bisa saja menyediakan carter flight.

“Apalagi yang datang berkunjung ke Lombok sekarang ini adalah 9 travel agent top di Guangzhou, yang memiliki segmen market besar di bidang perjalanan wisata. Apalagi dengan wisatawan berkunjung ke Lombok, mereka juga sudah bisa melihat Bali,” pungkas Herri. (gt/adv)

Komentar Anda