Giant Resmi Tutup, Belasan Karyawan Kena PHK

TUTUP PERMANEN: Giant Panjitilar Kekalik Barat resmi tutup permanen, karyawan kena PHK. (DEVI HANDAYANI / RADAR LOMBOK)

MATARAM – Seluruh gerai supermarket Giant di Indonesia resmi tutup akhir Juli 2021. Salah satunya gerai Giant yang ada di Kota Mataram, rencana penutupan tersebut sudah dilakukan sejak beberapa bulan. Belasan karyawan toko Giant yang ada Seruni Panji Tilar, Kota Mataram terpaksa harus kena Pemutus Hubungan Kerja (PHK).

Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) kota Mataram H Rudi Suryawan mengatakan, terkait penutupan gerai Giant ini, pihaknya sudah melakukan pembinaan dan kunjungan ke management Giant. Sementara nasib para pekerja seluruhnya terkena PHK oleh perusahaan.

“Total perkerja yang ada di Giant sekitar 16 orang dan 3 pegawai tetap, sisanya kontrak dan semuanya kena PHK,” kata H Rudi Suryawan, kepada Radar Lombok, Minggu (1/8).

Menurut Rudi, belasan pekerja yang terkena PHK di gerai Giant sudah diberikan hak-hak mereka. Bahkan sudah ada kesepakatan terkait dengan hak-hak dan kewajiban pekerja, sehingga tidak ada masalah lagi. Jika ada persoalan tentunya ada laporan dari para pekerja.

Baca Juga :  Ini Penjelasan Kakanwil Kemenag NTB tentang SE Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala

“Biasanya kalau ada hak-hak yang tidak terpenuhi, baru pekerja melapor ke Disnaker,” katanya.

Penutupan gerai Giant ini yang kedua kalinya. Sebelumnya berada di Karang Baru Kota Mataram dan kini di Jalan Panjitilar Kekalik Barat. Perusahaan induk Giant, PT Hero Supermarket bakal fokus mengembangkan IKEA, Guardian, hingga Hero Supermarket. Potensi pertumbuhan dari tiga brand tersebut lebih tinggi dibandingkan Giant. Artinya para pekerja bisa diposisikan pada beberapa perusahaan dari pengembangan tersebut. Sehingga para pekerja Giant bisa ditempatkan pada gerai-gerai yang akan dibuka.

“Giant tinggal 1 di Mataram, jadi mereka tutup dan pekerja berhenti dan mendapat hak-haknya. Rencana Senin kami akan kembali turun dan bertemu manajemennya,”  terangnya.

Baca Juga :  Jalan Rusak Menuju Sirkuit Lantan, Warga Ancam Tanam Pisang

Terpisah, Ketua Asosiasi Pengusah Indonesia (Apindo) NTB, Ni Ketut Wolini menerangkan, Giant menutup outlet mereka sudah tidak bisa dipungkiri. Sekarang pun pembatasan akan ada diperpanjang lagi di seluruh Indonesia, dampaknya sangat besar sekali ke ekonomi di NTB maupun Indonesia.

“Kalau sudah usaha tidak bagus berarti terdampak ke tenaga kerja, bisa dirumahkan atau PHK,” ujarnya.

Sementara itu, Management dari Giant Jl. Panjitilar Kekalik Barat enggan memberikan tanggapan terkait dengan penutupan tersebut. Lantaran semua kebijakan berada di pusat. Sebelumnya, beberapa bulan lalu Giant sendiri sudah mengobral semua barang yang tersisa digerai, hingga akhirnya Juli 2021, resmi tutup secara permanen. (dev)

Komentar Anda