Gerakan Tanam Kedelai Dipusatkan di Lotim

Gerakan Tanam Kedelai Dipusatkan di Lotim
TANAM KEDELAI: Gerakan Tanam Kedelai serentak di Indonesia, yang untuk NTB dipusatkan di Desa Senyiur, Keruak, Lotim, dan dihadiri Dirjen Pembenihan, Kadistan NTB, Kadistan Lotim, dan Dandim 1615 Lotim, Jum’at (6/10). (IRWAN/RADAR LOMBOK)

SELONG—Kementerian Pertanian (Kementan) mencanangkan gerakan tanam serentak kedelai di hampir seluruh wilayah Indonesia. Hal itu tertuang dalam APBN-P 2017, agar Indonesia dapat mencapai swasembada kedelai pada 2018 mendatang.

Direktur Perbenihan Tanaman Pangan, Dirjen Penanaman Pangan Kementan, Bambang Sugiharto, menyatakan tahun 2017 pemerintah akan mengembangkan tanaman kedelai ini secara besar-besaran. Pasalnya, hingga kini Indonesia masih melakukan impor kedelai. Padahal Negara Indonsia ini sangat luas, dan tahun ini pemerintah mencanangkan penanaman kedelai seluas 1 juta hektar.

“Dari 1 juta hektar ini, 500 ribu hektar diantaranya ada program khusus, seperti yang dicanangkan hari ini. Kemudian program reguler yang sudah bisa ditanam seluas 210 hektar, dan kita harapkan bantuan subsidi benih kedelai seluas 300 ribu hektar,” ujarnya.

Baca Juga :  Penetapan Tersangka Proyek Kolam Labuh Labuhan Haji Tunggu Pemeriksaan Saksi Tuntas

Dengan adanya penanaman serentak ini se Indonesia ini, diharapkan dapat menhasilkan produksi kedelai sekitar 3 juta ton pada tahun 2018 mendatang. Sehingga kedepan Indonesia tidak lagi mengimpor kedelai, karena kebutuhan kedelai dalam negeri hanya 2,8 juta ton.

Kedepan sambungnya, kedelai ini sebenarnya bisa menjadi kesejahteraan masyarakat petani. Karena kedelai harganya semakin membaik, dan pemerintah juga sudah mencanangkan harganya Rp 8.500 per kilogramnya. “Jadi kalau dulu kedelai harganya hanya Rp 3 ribu sampai Rp 4 ribu saja, maka saat ini harga kedelai meningkat menjadi Rp 8 ribu lebih,” jelasnya.

Baca Juga :  Sukiman Azmy Siap Maju di Pilkada Lotim

Masyarakat NTB harus memanfaatkan harga yang meningkat ini, apalagi NTB sendiri merupakan sumber berbagai pangan. Sebut saja padi yang saat ini surplus, demikian jagung, NTB memliki ladang terbesar setelah Jawa Timur. Sehingga pihaknya berharap juga kedelai, NTB harus menjadi juara. ”Saya ingin semua masyarakat NTB memanfaatkan momentum ini untuk meraih kesejahteraan dari kedelai,” harapnya.

Komentar Anda
1
2