Genjot Penjualan Tiket MotoGP, Pemprov NTB Turun Tangan

Penjualan tiket MotoGP terus digenjot jelang balapan tanggal 18-20 Maret 2022.(istimewa)

MATARAM – Tiket menonton MotoGP di sirkuit Mandalika tanggal 18-20 Maret 2022 yang terjual masih jauh dari kuota penonton yang ditetapkan.

Sampai saat ini baru 21 ribu lebih tiket dari semua kategori yang laku dari kuota 60 ribu penonton. “Tiket yang terjual sekitar 21 ribuan tiket yang sudah teregister secara keseluruhan dari informasi yang dilaporkan tadi (Selasa,red),” ungkap Sekda NTB Lalu Gita Ariyadi

Untuk menggenjot penjualan tiket ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB turun tangan . Diantaranya memfasilitasi masyarakat lokal untuk bisa menonton balapan ini. Namun tiket untuk masyarakat lokal ini kata Sekda, sampai saat ini belum ada yang terjual. Tetapi masih tetap berproses sampai sekarang. “Kalau yang kita fasilitasi belum, karena baru berproses,” katanya.

Ia juga menyebutkan, untuk jatah per kabupaten kota dalam menjual tiket kepada masyarakat lokal ber-KTP NTB dalam pembelian tiket MotoGP Mandalika dilihat dari jumlah penduduk terbanyak. Terutama seperti, Kota Mataram, Lombok Timur, Lombok Barat dan Lombok Tengah diberikan jatah masing-masing 2.500 tiket untuk dijual.
Sedangkan kabupaten/kota lainnya seperti Lombok Utara, Sumbawa Barat, Sumbawa, Dompu, Bima dan Kota Bima diberikan jatah penjualan tiket MotoGP masing-masing 1.000 tiket.

Baca Juga :  Penyelidikan Dugaan Korupsi PT AMGM Dihentikan

Untuk itu Pemprov NTB, telah membagi ASN lingkup Pemprov menjadi 10 klaster untuk memfasilitasi masyarakat dalam pembelian tiket MotoGP Mandalika ke masing-masing kabupaten kota dengan memberikan sosialisasi. “Dan ini sedang berproses, besok kita akan sosialisasi ke Lombok Timur, Lombok Utara dan kabupaten/kota lainnya,” ujarnya.

Dalam penjualan tiket, sambung Sekda, di masing-masing kabupaten kota tetap diberikan diskon selama yang membeli adalah masyarakat berKTP NTB sampai 10 persen dari nominal harga tiket. “Jadi kita kasi diskon 10 persen dari harga normalnya,” sambungnya.

Di sisi lain, Sekda juga mengkui, bahwa pengurangan jumlah penonton yang ditetapkan Presiden RI Joko Widodo menjadi 60 ribu penonton. Tidak terlepas atas pertimbangan situasi pandemi Covid-19 yang saat ini masih melanda. Karena sebelumnya, kapasitas jumlah penonton MotoGP Mandalika ditetapkan sebanyak 100 ribu orang. “Ya (dikurangi) karena ini masih melihat dari berbagai sisi. Mana ada Covid dan lain sebagainya, sehingga sekarang kita fokus persiapan pada 60 ribu (penonton). Bila mana nanti terjadi hal sesuatu dapat kita antisipasi,” katanya.
Hal tersebut juga sebagai langkah stretegi dalam mengantisipasi sehingga tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19 pasca event MotoGP. Meski kapasitas Sirkuit Mandalika dapat menampung penonton diangkat 200 ribu penonton. “Tapi alhamdulillah kita belajar dengan WSBK 25 ribu pertama. Di 25 ribu itu sudah banyak yang kita lakukan, tapi evaluasi kita masih banyak yang belum kita lakukan. Makanya sekarang bagaimana kita memaksimalkan yang 60 ribu penonto nanti, untuk bagaimana menghendel, mulai dari kedatangan sampai mereka kembali (pulang) kita memastikan tidak ada klaster (Covid), jangan sampai ini jadi klaster baru,” katanya.
Sekda juga memastikan meski tinggal 17 hari lagi gelatan MotoGP dari aspek kesiapan yang dilakukan Pemprov NTB sejauh ini sudah siapkan dari kurang-kekurangan yang ada. “Kita juga sekarang terus berikhtiar menutupi semua (kekurangan) melalui konsolidasi dengan semua pihak. 24 jam teman-teman berkoordinasi, baik soal tiket dan lain-lain,” katanya.
Begitu juga soal penanganan Covid-19 terus dilakukan pemantuan jumlah angka kasus positif. Terlebih saat ini kembali landai meski masih terdapat kasus baru setiap hari terus bertambah. “Tapi alhamdulillah angka Covid kita sudah mengalami penurunan temuan kasus. Sama pasien sembuh alhamdulillah bisa dua kali lipat dari kasus yang ada,” pungkasnya. (sal)

Komentar Anda