Masih rendahnya budaya literasi di kalangan pelajar adalah masalah bersama. Karena itu penyelesaiannya pun harus dilakukan bersama-sama.
Gerakan bersama meningkatkan budaya literasi tersebut juga dilakukan oleh Armita Budiyanti, S.Sos, salah seorang pejabat Pemkot Mataram.
Ia adalah perempuan karir yang terus bersedia berbagi ilmu kepada siapa saja. Perempuan yang akrab disapa Mita ini terus berusaha meningkatkan budaya literasi warga. “ Itu salah satu kegiatan literasi agar seluruh pelajar bisa gemar membaca dan menulis,” katanya kemarin.
[postingan number=3 tag=”figur”]
Literasi di internal sekolah lanjut dia, bisa menjadi komitmen bersama. Para siswa yang menekuni ekstrakurikuler jurnalistik bisa memperkuat hasil reportasenya untuk dimuat di majalah sekolah. Sementara itu, siswa yang aktif di ekstrakurikuler penulisan bisa memperbanyak karya fiksi seperti cerita pendek (Cerpen).
Rendahnya budaya literasi bukan persoalan sederhana. Tetapi persoalan serius yang tidak bisa diselesaikan secara parsial. Ia terus membangkitkan semangat kalangan pelajar melalui banyak cara seperti melalui sarana media sosial (Medsos). “ Saya melakukan kampanye budaya literasi bagi kalangan remaja, serta penggalangan buku yang disalurkan ke pelajar,” ungkapnya.
Mita juga punya hobi berburu (hunting) foto. Banyak inspirasi yang didapatkannya dari hobi ini. Di sela-sela kesibukannya sebagai abdi negara, ia selalu meluangkan waktu untuk menekuni hobinya.(dir)
