Genangan di Senteluk Lombok Barat Diperkirakan Bertahan Lama

Genangan Senteluk
GENANGAN : Kondisi genangan banjir di Dusun Karang Telaga Desa Senteluk Kecamatan Batu Layar yang sudah berlangsung sejak pekan lalu. Kondisi genangan diperkirakan tetap bertahan hingga tiga bulan ke depan, bilamana kondisi curah hujan tetap saja tinggi. (ZUL/RADARLOMBOK)

GIRI MENANG – Puluhan rumah warga di Dusun Karang Telaga Desa Senteluk Kecamatan Batulayar tergenang sejak Rabu (31/1) pekan lalu, dan hingga Senin (5/2) kemarin dengan ketinggian genangan yang belum berkurang signifikan. Pantauan koran ini di lapangan, ketinggian genangan bervariasi tergantung lokasi. Ada yang hanya sebatas mata kaki, selutut, sepinggang bahkan mencapai dada orang dewasa.

Nyaris tak terlihat satupun warga yang mendiami rumah mereka. Mereka mengungsi. Ada yang mengungsi ke tempat yang disediakan Dinas Sosial Lobar, ada juga yang mengungsi ke rumah-rumah keluarga atau kerabat mereka.

Di Dusun Karang Telage sendiri mayoritas warganya adalah nelayan. Jarak pantai dengan lokasi genangan sekitar 200 meter. Sesuai namanya di dusun ini ada dua telaga yang luasnya sekitar 2 hektar, telaga satu dan dua dipisahkan oleh tempat hiburan Citra Club Pub & Karaoke. Adapun salah satu pemukiman yang terendam, tepat di belakang tempat hiburan malam ini. Citra sendiri tidak terendam karena pondasinya sejajar dengan tinggi jalan provinsi menuju Senggigi tersebut. Adapun rumah warga yang tergenang, rata-rata pondasinya sedikit lebih tinggi dengan tinggi air telaga saat tidak hujan.

Dengan kondisi yang ada seperti diterangkan Sekretaris Desa Senteluk, Alimuddin, susah untuk menghindari banjir. Karena sumber air ada tiga, pertama dari air hujan, kedua dari luapan saluran dan ketiga dari rembesan tanah dasar telaga itu sendiri. “Ketika di bagian atas (seberang jalan) tergenang, itu otomatis air telaga ikut naik, airnya muncul dari bawah,” jelasnya.

Pihaknya pun kesulitan menangani bencana setiap tahun ini. Kalaupun kemudian dipompa, tempat membuangnya itu tidak ada. Kalau membuang ke seberang jalan, malah sama saja. Kemudian kalau ke laut, terlalu jauh.

Kepala Dusun Karang Telaga Ahmad Rizal Fatoroni menyebut, ada 86 KK yang terdata mengungsi dari total 250-an KK di Dusun Karang Telaga.

Tidak semuanya bisa tertampung di tiga tenda pengungsian yang berada di lokasi sedikit lebih tinggi di bawah pohon kelapa itu. Sehingga banyak warga memilih mengungsi ke rumah tetangga atau keluarga di pinggir pantai atau yang tidak terkena genangan banjir. “Tahun lalu tidak separah ini. Tahun lalu saja, itu tiga bulan baru benar-benar surut. Kalau sekarang mungkin lebih,” terangnya sembari memantau pendataan warganya.

Adapun untuk solusi membuang air genangan, belum ada. Terlebih hujan saat ini masih saja terus terjadi. Namun diharapkan dari pihak Pemkab Lobar bisa mencarikan solusi. Terlebih untuk membantu masyarakat yang berada di pengungsian. Karena selain rumah terendam, jarang juga yang bisa melaut, akibat cuaca buruk.

Kepala Pelaksana BPBD Lobar H. Moh. Nadjib menerangkan, memang untuk kondisi genangan di Dusun Karang Telaga, setiap tahun seperti itu. Dikuras bagaimanapun saat musim saat ini, tetap saja air timbul lagi. Sehingga konsep penanganannya itu adalah evakuasi. “Jadi masyarakat di situ sudah terbiasa. Kita sudah buatkan tenda dan turunkan bantuan. Mungkin yang dikeluhkan itu adalah sarana prasarana, seperti WC dan lainnya. Nanti kita akan coba penuhi,” terangnya. (zul)