Geliat Usaha Ternak Kambing Menjelang Idul Adha

Ramai Dikunjungi, Transaksi Meningkat

Usaha Ternak Kambing
ORDER : Para pegawai tampak mengunjungi langsung kandang kambing milik kelompok ternak di Desa Genggelang untuk mengorder jauh-jauh hari untuk keperluan hewan kurban. (HERY MAHARDIKA/RADAR LOMBOK)

Idul adha tinggal sebulan lagi. Hari raya kurban ini sangat ditunggu-tunggu para peternak, karena harga ternak menjadi tinggi. Seperti yang dialami para peternak kambing di Dusun Kertaraharja Desa Genggelang Kecamatan Gangga.


*HERY MAHARDIKA-TANJUNG*


Pemesanan hewan kurban biasanya dilakukan jauh-jauh hari. Untuk harga yang lebih bersahabat, biasanya pembeli langsung mendatangi kandang milik para peternak.

Para pembeli pun tampak silih berganti datang ke kandang ternak di Desa Genggelang. Salah satunya kandang kambing Kelompok “Kerta Bangkit”.

Kandang ini berdekatan dengan Air Terjun Kertagangga, jauh dari pusat perkotaan. Namun meski jauh, tak lantas sepi orderan. Salah satu alasanya yakni kambing ternak di sini terkenal berkualitas, baik dari kesehatan maupun syarat menjadi hewan kurban.

Baca Juga :  Berhenti Jualan Miras, Pedagang Dibantu Modal Usaha

Ketua Kelompok Kandang Kambing Kerta Bangkit Selamat Riadi kepada Radar Lombok mengungkapkan, pembeli biasanya langsung mendatangi kandang kambing jauh-jauh hari sebelum puncak hari raya. Mereka terlebih dahulu memesan karena khawatir kehabisan stok. Kambing yang dipelihara yakni peranakan etawa (PE) yang dianggap memiliki karakteristik kambing sempurna. “Jika telat order, tak bisa dapat,” ujarnya di lokasi, kemarin.

Kambing kelompoknya ini memang sudah lama terkenal kualitasnya. Awalnya dia bersama warga lain tidak membentuk kelompok. Kelompok baru dibuat pada 2010 untuk memudahkan pengandangan, pembinaan dalam perawatan. “Ini sudah turun-temurun beternak kambing, maka wajar ramai datang ke sini,” ungkapnya.

Baca Juga :  75 Persen Usaha di NTB Tak Miliki Tempat Usaha

Jumlah kambing yang dikandangkan sebanyak 300 ekor, sementara di luar kandang atau rumah penduduk mencapai ribuan ekor. Hampir 100 persen penduduk dusun setempat menjadi peternak. Momentum kurban, pihaknya membatasi 20-an ekor yang dijual. Pihaknya sendiri tidak menjual di pinggir jalan, namun menunggu pembeli datang sendiri. “Jadi, peternak bisa meraih keuntungan besar karena kambing PE berukuran besar nilai kisaran harga Rp 3 juta sampai Rp 5 juta,” sebutnya. (*)

Komentar Anda