GELIAT PARIWISATA GILI TRAWANGAN PASCA PANDEMI COVID-19

Setelah dua tahun lamanya mati suri akibat pandemi Covid-19, kondisi kepariwisataan di Gili Trawangan perlahan mulai bangkit kembali. Wisatawan terus berdatangan, mulai wisatawan lokal, regional hingga internasional. Per hari tak kurang dari seribu wisatawan yang datang ke pulau kecil (Gili) andalan sektor pariwisata ini.

DERY HARJAN – LOMBOK UTARA

PAGI itu sinar matahari mulai menyengat. Dengan menggunakan speedboat (kapal cepat) dari pelabuhan penyeberangan Teluk Nare, Radar Lombok menyeberang ke Gili Trawangan. Dengan perjalanan sekitar 20 menit, akhirnya sampai juga di pulau cantik yang terletak di Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara (KLU) ini.

Speedboat yang ditumpangi kemudian menyandar di dermaga. Pandangan langsung terpaku pada para wisatawan asing yang baru sampai dan turun ke dermaga, dan sebaliknya ada kerumunana wisatawan yang antri di pinggiran pantai hendak bernagkat ke Bali dengan menggunakan speedboat yang sama.
Para wisatawan mancanegara yang baru tiba terlihat sibuk menurunkan barang bawaannya, untuk selanjutnya dibawa ke tempat penginapan. Sementara yang hendak kembali ke Bali terlihat menunggu dengan sabar speedboat-nya siap berangkat.
Usai mendokumentasikan suasana yang cukup menggembirakan atas kebangkitan sektor kepariwisataan itu, Radar Lombok pun berkeliling menikmati suasana dengan menggunakan sepeda. Cukup dengan membayar Rp 50.000, sepeda itu bisa digunakan seharian.

Memang, usaha penyewaan sepeda oleh masyarakat Gili Trawangan ini cukup digemari para wisatawan yang datang. Tak heran kalau jumlah sepeda disana pun terus bertambah. Sepeda adalah salah satu alternatif transportasi lokal yang digunakan untuk mengelilingi Gili Trawangan, selain Cidomo.
Sebab, hingga sekarang kendaraan dengan bahan bakar minyak (BBM), baik roda dua ataupun roda empat, tidak diizinkan beroperasi di sana. Tujuannya adalah  untuk menghindari polusi.

Jika sudah berada di Gili Trawangan, apa saja yang bisa dinikmati? Para wisatawan di Gili Trawangan selain bisa menikmati pemandangan alam yang begitu indah, bisa juga berwisata budaya dan  kuliner.
Para pelaku usaha wisata disana sejauh ini telah menyiapkan berbagai event. Seperti yang digelar baru-baru ini adalah “Gili Festival”. Event ini digelar selama beberapa hari, mulai dari tanggal 21 hingga 24 September 2022.
“Ini merupakan ihktiar kami untuk mempromosikan destinasi Gili, bahwa kami sudah bangun dan bangkit,” kata Ketua Panitia Gili Festival 2022, Acok Zani Basok, kemarin.

Pada event tersebut, beragam kegiatan dihadirkan mulai dari kegiatan adat budaya hingga beragam kompetisi atau lomba olahraga tradisional. “Kami mulai dengan acara budaya, Mandi Safar atau Rebo Bontong. Kemudian juga ada seni ketangkasan Peresean, Tari Gandrung, dan juga kompetisi olahraga seperti surfing competition, fire dance competition, Gili Fun Run, lomba senam kreasi, dan mini triathlon,” jelas Basok.

Kegiatan yang baru berakhir beberapa waktu lalu itu juga berjalan sukses dan lancar. Para wisatawan juga cukup antusias untuk menyaksikan, bahkan juga ikut terlibat langsung dalam pertunjukan bersama masyarakat lokal lainnya. “Kita berharap pariwisata Gili terus menggeliat ke depannya,” ucap Acok. (**)

Komentar Anda