Gelar Tradisi “Nyimpen” Sebelum JCH Berangkat ke Tanah Suci

Musim haji tahun 2016 sudah dimulai. Sebelum berangkat melaksanakan rukun Islam yang kelima ini, ada tradisi yang biasa digelar  oleh masyarakat Sekarbela, Kelurahan Karang Pule Kecamatan Sekarbela Kota Mataram.

 


ZULFAHMI-MATARAM


 

Musim haji tahun ini, Kota Mataram akan mengirim sekitar 563 Jamaah Calon Haji (JCH).  JCH ini akan terbagi menjadi 2 Kelompok Terbang (Keloter).  JCH berjumlah 325 orang  yang  masuk kloter 2  akan berangkat pada tanggal  24 Agustus 2016.  Sedangkan sisanya masuk dalam keloter gabungan, kloter 10 yang akan berangkat pada tanggal 4 September 2016 mendatang.

Dari ratusan JCH Kota Mataram, sebanyak 38 orang JCH berasal dari Sekarbela daerah yang dikenal sebagai sentra kerajinan emas dan mutiara ini.  38 JCH ini merupakan gabungan dari empat lingkungan di Kelurahan Kalang Pule, yakni Sekarbela Pande Mas Barat, Lingkungan Pande Mas Timur, Pande Besi dan Lingkungan Mas Mutiara.

Warga Sekarbela memiliki tradisi setiap JCH hendak berangkat ke tanah suci yang masih dipertahankan sampai saat ini. Tradisi ini  dikenal dengan " nyimpen" yakni tradisi memasukan pakaian atau kebutuhan JCH ke dalam koper yang dilakukan oleh para tokoh agama dan tokoh masyarakat  Sekerbela sambil mengharap doa dan melaksanakan tahlil zikir dan do'a.

Biasanya teradisi ''nyimpen'' bertempat di Masjid Bengak, atau yang dikenal dengan Masjid Al-Raisiyah Sekarbela.   Dalam tradisi ini diawali dengan shalat Dzuhur  berjama'ah di masjid yang disebut sebagai masjid tertua di Kota Mataram. Setelah pelaksanaan shalat  Dzuhur selesai, barulah proses tradisi ''nyimpen'' dilaksanakan dengan meletakkan seluruh koper JCH di depan para tokoh agama, tokoh masyarakat. Selanjutnya koper-koper itu diisi dengan pakaian dan kebutuhan yang akan dibawa JCH ke tanah suci.

Menurut Kepala Lingkungan Pande Mas Timur H Saufi, sebelum tradisi  ''nyimpen''ini dilakukan calon haji  tidak boleh malaksanakan aktivitas apapun di rumahnya. Karena tradisi ''nyimpen'' ini sebagai tanda dibukanya acara ziarahan bagi para calo haji." Nyimpen ini, menandakan dimulainya kegiatan ziarahan  kepada jamaah haji," tuturnya  belum lama ini.

Ia menuturkan, tradisi ini sudah sejak lama dilaksanakan di Sekarbela. Ia menyebutkan, tradisi ada sejak dirinya belum lahir di Sekarbela." Mungkin sebelum saya lahir sudah ada tradisi ini," ungkapnya.

Tujuan pelaksanaan tradisi ini untuk meminta dan mengharap do'a dan  keselamatan selama melaksanaan ibadahj haji. Dulu, kata Saufi, pelaksanaan tradisi  ''nyimpen''  ini dilakukan secara pribadi di rumah kediaman JCH, tidak dilakukan secara berjamaah di masjid. Karena dulu-dulu jumlah jumlah calon haji di Sekarbela masih sedikit hanya 3 sampai 5 orang,'' jelasnya.

Seiring perkembangan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat, jumlah calon haji di Sekarbela setiap tahun selalu bertambah. Agar tidak menyita waktu yang banyak dari para tokoh masyarakat dan tokoh agama, disepakatilah oleh   masyarakat agar tradisi  ''nyimpen'' ini dilakukan secara kolektif atau berjama'ah dalam satu hari dan di satu lokasi." Tradisi nyimpen berjam'ah ini sudah sekitar 10 tahun lebih kita laksanakan," paparnya.

H. Hanan Kepala Lingkungan Mas Mutiara menyebutkan, sejak  menjadi kepala lingkungan-lah, tradisi ''nyimpen'' di rumah masing-masing calon haji ini dirubah secara berjamaah.  Waktu dan biaya yang dibutuhkan juga lebih murah dan tidak ribet kalau harus datang ke rumah puluhan rumah calo haji.

Setelah tradisi   ini dilaksanalan JCH tidak perlu lagi melakukan gelar acara syukuran di rumahnya secara besar-besaran. Karena saat tradisi ''nyimpen'' digelar di masjid,  masyarakat  mendatangi JCH untuk melakukan ziarahan disertai serakalan, tahlil dan doa di rumah para calon haji." Setiap hari masyarakat datang bergiliran ke rumah para JCH,"tuturya. Sampai  keberangkatan JCH,  setiap hari atau setiap malam secara bergantian  masyarakat  di Lingkungan Sekerbela ini secara bergiliran mendatangi rumah para JCH untuk melakukan ziarahan seperti serakalan atau melakukan n tahlilan dan doa untuk keselamatan calon haji.(*)