Gedung Industri Kerajinan Bakal Dipihakketigakan

GEDUNG INDUSTRI : Ini gedung industri yang baru jadi akan menjadi sentral pemajangan kerajinan asli daerah Lombok Utara (HERY MAHARDIKA/RADAR LOMBOK)

TANJUNG – Gedung industri kerajinan di terminal pelabuhan Teluk Nara Desa Malaka Kecamatan Pemenang direncanakan dikelola pihak ketiga.

Hal ini mengingat kekhawatiran tidak akan bisa aktif seperti gedung UKM yang ada di Tanjung. "Mungkin kita akan diskusikan nanti untuk bisa dipihakketigakan agar bisa aktif sehingga bisa masuk menjadi retribusi daerah," kata Kabid Perdagangan Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan dan Usaha Kecil Menengah (Diskoperindag UKM) Lombok Utara, Dende Dewi, Jumat (3/3).

Jika dicarikan orang yang langsung bertanggung jawab untuk mengambil hasil kerajinan Lombok Utara, kemungkinan akan bisa lebih terakomodir. "Nanti hasil kerajinan perajin daerah kita akan panjang di sana," terangnya. 

Baca Juga :  Pemasaran Produk Industri Masih Lemah

[postingan number=3 tag=”klu”]

Agar bisa mendapatkan kesepakatan, nanti akan diskusikan dengan Badan Pendapatan Daerah (Banpeda) bagaimana solusi yanh lebih baik. Sebab untuk menarik retribusi nanti akan diserahkan ke Banpeda, kalau pihaknya hanya membangun dan melakukan pembinaan. "Kita juga nanti akan bekerjasama dengan pihak travel dan dinas pariwisata," jelasnya. 

Jika bekerjasama dengan pihak travel kemungkinan para wisatawan yang turun di Teluk Nara akan bisa langsung melihat hasil kerajinan, sebelum menyebrang ke gili. Bisa juga sebaliknya, wisatawan yang pulang membawa oleh-oleh kerajinan Lombok Utara. Jadi, wisatawan tidak perlu mencari oleh-oleh ke tempat jauh.

Baca Juga :  Kerajinan Ketak Tas Raisa Tembus Pasar Eropa

Untuk dua bangunan itu, pihaknya mengahabiskan anggaran kurang lebih sebesar Rp 1,8 miliar bersumber dari APBD tahun anggaran 2016 kemarin. Masing-masing nilainya terdiri dari gedung sentra kerajinan sebesar Rp 1,3 miliar dan lapak sebesar Rp 500 juta.  (flo) 

Komentar Anda