PRAYA—Pemkab Lombok Tengah mulai menggencarkan pendekatan pelayanan kepada masyarakat melalui terobosan Gawe Desa. Nantinya, dalam kegiatan itu, berbagai layanan akan bisa diakses oleh masyarakat mulai dari pelayanan administrasi kependudukan (Adminduk) hingga layanan lainnya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Lombok Tengah, H. Lalu Wiranata, menegaskan bahwa Gawe Desa ini dilakukan sebagai upaya Pemkab untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat baik dari sisi Adminduk, pendidikan, kesehatan, sosial, dan lainnya.
“Termasuk akan disediakan layanan sosial, pangan, pertanian hingga KB dan lainnya di Gawe Desa ini akan kita satukan. Rencananya dalam waktu dekat ini Gawe Desa akan kita lakukan di Desa Selebung Kecamatan Batukliang dan Desa Bangket Parak Kecamatan Pujut,” ungkap H. Lalu Wiranata saat ditemui usai rapat persiapan di Kantor Bupati Lombok Tengah, Rabu kemarin (7/8).
Pihaknya menegaskan bahwa pada tahun 2022 sebenarnya program ini sudah mulai dilakukan cukup komprehensif bahkan program tersebut dikunjungi langsung oleh UNICEF. Bahkan di tahun 2023 diadopsi menjadi program nasional oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) RI dan diadakan di Papua juga.
“Awalnya Gawe Desa ini kita namakan Gawe Gubuk dan sudah diadopsi menjadi program nasional. Jadi lumayan ide Lombok Tengah tapi tahun 2024 ini kita ingin ubah nomenklaturnya setelah kita lakukan evaluasi, makanya kita namakan Gawe Desa karena Gawe Gubuk ini membuat orang dari gubuk sebelah malu datang karena dipikir acara satu gubuk saja padahal satu desa,” terangnya.
Ia menegaskan Gawe Desa ini akan dilaksanakan pada 22 Agustus di Desa Selebung Kecamatan Batukliang dan 26 Agustus di Desa Bangket Parak Kecamatan Pujut. Dua desa ini dipilih karena sebelumnya hanya lima desa yang mengusulkan dan tiga desa sudah berjalan, sisanya tinggal dua desa ini saja.
“Ini juga tidak terlepas dari banyak faktor, makanya kita pilih di dua desa ini saja karena sebelumnya sudah berjalan tiga desa. Tapi ke depan kita ingin tingkatkan paling tidak sepuluh desa. Namun, kita akui yang masih kurang ini adalah sosialisasi, karena kalau desa lain tahu, kemungkinan semua desa akan mengirim proposal pelaksanaan,” terangnya.
Pola Gawe Desa ini nantinya akan dipusatkan misalkan di Desa Selebung, akan disediakan satu lokasi, kemudian di lokasi ini akan disediakan berbagai lapak yang menjadi lokasi pelayanan baik berupa pelayanan kesehatan, Adminduk, dan lainnya. “Seperti mal pelayanan publik (MPP), jadi berbagai pelayanan terpusat. Sehingga berbagai pelayanan akan tersedia dengan harapan layanan kepada masyarakat bisa semakin mudah mereka dapatkan,” terangnya. (RL)