Gasman Masih Peluang Dapat Tiket Parpol

Lalu Gita Ariadi – Sukiman Azmy (IST/RADAR LOMBOK)

MATARAM — Kendati relatif kecil, namun peluang duet Lalu Gita Ariadi-Sukiman Azmy (Gasman) untuk bisa mendaftar ke KPU sebagai kontestan di Pilkada NTB, masih belum tertutup sama sekali. Artinya masih ada harapan bagi Gasman untuk bisa memperoleh tiket dukungan Parpol, dan memenuhi syarat pendaftaran di KPU sebagai peserta di Pilgub NTB.

Pandangan itu disampaikan pengamat politik UIN Mataram, Dr Agus bahwa meski relatif kecil, namun Gasman masih punya peluang untuk memperoleh tiket dukungan Partai Golkar. Apalagi sejauh ini Partai Golkar juga belum memutuskan arah dukungan di Pilgub NTB, dan Lalu Gita Ariadi menjadi salah satu bakal calon gubernur (Bacagub) yang diberikan surat tugas dan diproses oleh DPP Partai Golkar.

Memang Partai Golkar tentu akan memberikan prioritas kepada dua kadernya yang maju sebagai Bacawagub, yakni, HM Suhaili yang berpasangan dengan Zulkieflimansyah, dan Indah Damayanti Putri (IDP) yang berpasangan dengan Lalu Muhamad Iqbal.

“Meski sangat kecil, tapi peluang memperoleh tiket dukungan Partai Golkar masih tetap ada,” kata mantan Komisioner KPU NTB ini, Rabu kemarin (7/8).

Selain itu, hampir sebagian besar Parpol juga masih sebatas mengeluarkan SK rekom atau surat tugas, dan bukan SK B1 KWK. Sehingga arah dukungan Parpol itu masih potensi berubah, dan relatif pembukaan pendaftaran Paslon di KPU masih tiga minggu lagi.

Baca Juga :  Nurhidayah Kini Jadi Kader Demokrat

Sekarang kuncinya, kata Agus, sejauh mana kemampuan Gasman untuk menyakinkan DPP Parpol di Jakarta, agar bisa memperoleh tiket dukungan Parpol untuk maju di Pilgub NTB. “Prinsipnya sekarang sejaumana kemampuan menyakinkan Ketum DPP Parpol, agar Gasman didukung dan diusung di Pilgub NTB,” terangnya.

Menurutnya, hasil survei sejumlah lembaga survei kredibel menjadi salah satu alat untuk menyakinkan elit Ketum DPP Parpol. Meski dari simulasi berpasangan dirilis lembaga survei, elektabilitaa Gasman tidak paling tinggi, namun ada tren peningkatan elektabilitas. “Artinya elektabilitas tidak mengecewakan. Saya kira ini bisa jadi alat untuk meyakinkan elit Parpol di Jakarta,” beber Agus.

Sementara itu, pengamat politik lainnya, Ihsan Hamid mengatakan, terbentuknya empat poros koalisi di Pilgub NTB masih terbuka. Karena ada Paslon lain yang juga berkepentingan terhadap munculnya satu pasangan lagi, sehingga ada skenario melepas satu Parpol yang akan jadi pengusung utama Gasman. “Empat poros koalisi masih berpeluang terbentuk,” imbuhnya.

Bukan tanpa alasan dia mengatakan hal tersebut. Menurutnya, saat ini baru satu figur dari Lombok Timur yang sudah mengantongi tiket dukungan Parpol, yakni Sitti Rohmi Djalillah, yang berpasangan HW Musyafirin.

Baca Juga :  Gerindra NTB Tegaskan yang Menolak Iqbal Bukan Kader

Dengan hanya ada satu figur atau tokoh sebagai representasi Lotim, maka ada pihak yang berkepentingan menghadirkan satu calon lagi dari Lotim untuk memecah suara pemilih.

Sebagai kabupaten dengan jumlah penduduk terbesar di NTB, Lotim jadi pusat perebutan suara. Sehingga harus didorong dan dimunculkan figur lain yang bisa jadi representasi dari Lotim, yakni mantan Bupati Lotim, Sukiman Azmy yang berpasangan Lalu Gita. “Persoalan siapa yang diuntungkan, itu hal lain. Tetapi ada Paslon yang menginginkan agar terbentuk empat poros,” ulasnya.

Dia berpandangan, Gasman bukannya tidak diminati Parpol. Tetapi sejauh ini belum ada kepastian Parpol pengusung karena terkendala logistik. “Saya lihat terkendala kesiapan finansial. Tapi sekarang sudah menyiapkan,” tandasnya.

Ada beberapa partai yang berpotensi dikunci Gasman, salah satunya adalah Partai Golkar. Kemudian juga ada juga PBB, dan partai lain yang hingga saat ini belum mengeluarkan B1KWK. “Baru PAN dan PKS yang sudah menyerahkan B1KWK, sementara yang lain belum,” lugasnya. (yan)

Komentar Anda