Ganti Rugi Pembebasan Lahan di Sikur, Tuntas

Ganti Rugi Pembebasan Lahan di Sikur, Tuntas
BANGUN RUMAH: Pembangunan rumah warga yang sebelumnya sempat digusur untuk pembangunan jalan lingkar di desa Sikur, Kecamatan Sikur. (GAZALIE/RADAR LOMBOK)

SELONG—Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Timur (Lotim) telah melunasi biaya ganti rugi pembebasan lahan untuk pembuatan jalan lingkar tembus Pasar Baru Poakmotong di Desa Sikur, Kecamatan Sikur. Sekitar sepuluh warga yang sebelumnya telah dilakukan penggusuran, semuanya  telah diberikan biaya ganti rugi.

Besaran biaya ganti rugi yang diberikan beragam, disesuaikan dengan luas lahan dan bangunan yang dimiliki warga. Kini warga tersebut juga telah mulai membangun rumah yang lokasinya tak jauh dari tempat asal mereka tinggal.

Bahkan rumah baru sekitar 10 unit yang telah dibangun itu, sebagian mulai ada yang menempati. “Yang digusur sekitar 10 warga. Rumah ini kita bangun dari biaya ganti rugi itu,” kata Inak Zul, warga setempat, Jumat kemarin  (12/5).

Besaran biaya ganti rugi yang mereka terima, berkisar mulai dari  Rp 160 juta, bahkan lebih. Uang ganti itu rugi itu mereka gunakan untuk membeli lahan dan membangun rumah. Sementara lahan tersebut mereka beli dengan harga Rp 15 juta per are. “Kalau kita yang digusur, dikasih harga Rp 15 juta. Kalau yang lain tidak bisa. Semua kita bangun rumah disini. Sebagian masih mulai bangun.  Tapi ada yang sudah tempati,” terang dia.

Baca Juga :  Presiden: Lahan di NTB Ditingkatkan Produktivitasnya

Proses penggusuran sebelumnya sempat mendapatkan protes dari warga. Protes itu lantaran  penggusuran yang dilakukan pihak pemkab terbilang mepet. Ketika penggusuran, sebagian warga saat itu belum sempat memindahkan isi rumahnya. Tapi kini warga mengaku sudah merasa nyaman setelah miliki tempat tinggal baru, meski sebelumnya sempat mengungsi di Musolla disekitar lokasi penggusuran.

“Kalau sekarang sudah tidak ada yang tinggal di Musalla. Dulu kita protes karena kita kaget, tiba-tiba alat berat datang menggusur. Kita diberitahu dua hari sebelum penggusuran. Jadi kita belum siap,” lanjutnya.

Baca Juga :  Lahan SD Digusur, Dikbud Minta Ganti Rugi

Meski biaya ganti rugi telah tuntas diterima. Kini mereka berharap pihak Pemkab segera membangun jembatan supaya akses lebih nyaman. Untuk sementara ini mereka harus melewati jembatan darurat yang dibangun diatas sungai. “Tinggal kita minta supaya segera dibuatkan jembatan. Karena sungai kalau hujan air besar, jadi kita khawatir,” harapnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Lotim, Haerul Warisin, juga mengatakan hal yang sama. Persoalan ganti rugi pembebasan lahan di Sikur sudah selsai. Semua warga telah diberikan uang ganti rugi disesuaikan dengan luas lahan dan bangunan yang mereka miliki sebelumnya. “Semuanya sudah selsai. Tidak ada masalah. Sekarang sudah tidak ada warga yang tinggal di Musolla,” jelasnya.

Terkait harapan warga untuk segera dibuatkan jembatan, pihaknya mengatakan secepat mungkin diupayakan untuk segera dibangun. “Kita juga ingin cepat, semuanya sedang akan diselsaikan,” tutupnya. (lie)

Komentar Anda