Gangguan Mesin, KMP Mutiara Tabrak Karang

Terdampar di Perairan Gili Lampu

KAPAL-KANDAS
KANDAS : Karena mengalami gangguan mesin, KMP Mutiara Indonesia milik PT Atosin Lampung Pelayaran terkatung-katung sekitar satu setengah jam di Selat Alas hingga kemudian menabrak karang dan kandas di perairan Gili Lampu Lombok Timur. (IST/RADAR LOMBOK)

SELONG – Diduga mengalami gangguan mesin, KMP Mutiara Indonesia milik perusahaan pelayaran PT Atosin terkatung-katung sekitar 1,5 jam di selat Alas hingga akhirnya kandas dan terdampar di pulau karang sekitar Gili Lampu Sambelia Lombok Timur, Sabtu (11/5). Menurut saksi mata, kapal yang berangkat dari pelabuhan Pototano Sumbawa menuju Kayangan pada pukul 02.30 Wita ini sempat berlayar selama satu jam hingga kemudian mengalami mati mesin. “Sekitar satu jam pelayaran, kapal kemudian mengalami mati mesin dan semua gelap, kecuali cahaya HP dari penumpang,” kata salah satu penumpang, Rio, warga Bima saat ditemui di Pelabuhan Kayangan setelah dievakuasi tim Polair dan Basarnas.

Rio menambahkan, mesin hidup beberapa kali sebelum akhirnya mati total dan terdengar suara benturan keras pada lambung kapal. Suara ini membuat penumpang kapal panik. “Tiga kali mesin kapal mati hingga akhirnya mati total sampai kemudian terdengar benturan keras akibat kapal menabrak karang dan membuat kami panik,” jelasnya.

BACA JUGA: Bakar Sampah, Puluhan Lapak PKL Terbakar

Ia menumpang kapal itu bersama lima anggota keluarganya yang hendak ke Mataram. Meski kondisi penumpang panik ditambah lagi dengan kondisi gelap akibat mesin kapal mati, namun tidak ada upaya apapun yang dilakukan oleh ABK kapal. “Sama sekali tidak ada penjelasan dari pihak kapal saat itu tentang apa yang sedang terjadi dan posisi kapal dimana dan seperti apa. Pelampung pun baru kita dibagikan saat akan dievakuasi sekitar pukul delapan,” kata penumpang lainnya, Asri, asal Dompu. Karena tidak ada informasi apapun, ratusan penumpang panik. Salah satu penumpang adalah anggota dewan asal Sumbawa.”Sama sekali tidak ada tanggung jawab pihak kapal saat kejadian, hingga salah satu anggota dewan asal Sumbawa mengamuk hingga beberapa saat datang bantuan,” tutur penumpang lainnya.

Baca Juga :  Tempat Pemandian Ambruk, Satu Orang Tewas

Mereka dievakuasi menggunakan kapal Polair, Basarnas dan kapal nelayan. Tidak ada korban dalam insiden tersebut namun diperkirakan puluhan kendaraan yang diangkut kapal ini rusak lantaran air laut yang masuk ke lambung kapal. Ini berdasarkan kesaksian penumpang. “Saat saya turun ke bawah dan melihat kondisi mobil air memenuhi lambung hingga ban kedaraan saya terendam. Saya khawatir akan mengenai mesin hingga mengakibatkan kerusakan,” ungkap Andra, penumpang asal Bima. Para penumpang berharap pihak kapal bertanggungjawab atas kendaraan dan barang-barang mereka yang masih ada di dalam kapal dan belum bisa diselamatkan.

Baca Juga :  Mawardi Ditemukan Tewas Gantung Diri

BACA JUGA: Salip Truk, Mobil Box Terjun ke Jurang

Beberapa sumber menyebutkan bahwa kapal ini merupakan kapal tua yang dianggap tidak laik layar. Bahkan menurut pengakuan salah satu sumber, kapal ini baru saja mendapatkan perpanjangan izin berlayar sebelum akhirnya mengalami masalah pada mesin.

Sementara pihak kapal atau perusahaan PT Atosin Lampung Pelayaran tidak ada yang mau memberikan penjelasan saat berusaha ditemui wartawan di kantornya di Labuhan Lombok. Wartawan sempat disuruh menunggu hingga satu jam lebih namun ternyata tidak ada petugas yang mau memberikan keterangan. PT ASDP selaku pengelola penyeberangan Kayangan-Pototano melalui GM-nya, M Yasin, menjelaskan bahwa kapal tersebut tentu telah mendapatkan rekomendasi dan izin berlayar dari pihak terkait sebelum melakukan pelayaran.(lal)

Komentar Anda