TANJUNG — Pemerintah Kabupaten Lombok Utara (KLU) menaikkan gaji dokter desa, dari yang tadinya Rp 4 juta, kini menjadi Rp 4,5 juta per bulan. Kenaikan gaji itu dilakukan atas pertimbangan beban tugas dokter desa yang sangat berat. “Gaji dokter desa, tahun ini sudah kita naikkan menjadi Rp 4,5 juta per orang. Kenaikannya Rp 500 ribu,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan KLU, Khaerul Anwar, Selasa (26/2).
Selain itu, dokter desa juga memperoleh fasilitas rumah dengan harga sewa Rp 1 juta per bulan. Namun di lapangan saat ini tidak ada rumah yang bisa disewa pascagempa. Dokter desa saat ini tinggal di hunian sementara (huntara). “Kemarin kita kasih tenda, sekarang kita kasih huntara,” katanya.
BACA JUGA: Dewan Kecewa Terminal Haji Berubah Jadi BLK
Selain itu dokter desa diberikan kendaraan roda dua, namun untuk bahan bakar ditanggung sendiri oleh dokter desa.
Dari 21 dokter desa, empat orang menyatakan diri mundur. Namun mereka mundur bukan karena kurangnya gaji. “Yang mundur itu empat orang, karena ada yang melanjutkan sekolah dan disuruh pulang orang tuanya. Empat dokter desa mundur itu dari wilayah timur, mundur (sudah berakhir masa kontraknya),” terangnya.
Jumlah dokter desa yang tersisa sampai sekarang sebanyak 17 orang. Untuk mengisi dan menambah kekurangan itu, sedang dibuka lowongan. Sudah ada 7 orang mendaftar, sehingga kemungkinan nanti jumlahnya menjadi 24 dokter desa tahun ini.
BACA JUGA: Lebih Dekat dengan Kreasi Bale Panggung Perajin Loteng
Kepala Bappeda Lombok Utara Heryanto mengatakan, dia sangat setuju soal kenaikan gaji dokter, karena kondisi Lombok Utara itu terpencil. Jika melihat kesiapan APBD, tentu sangat siap. Caranya, menggeser kegiatan-kegiatan yang tidak terlalu produktif kemudian dialihkan untuk menambah gaji dokter desa tersebut. Mengingat gaji mereka tak sebanding dengan biaya pendidikan yang ditempuh. “Untuk anggaran kita siapkan, nanti kita alihkan mana kegiatan yang tidak produktif,” katanya. (flo)