Fotografer Raup Untung di Acara Wisuda

FOTOGRAFER: Tampak salah satu stan milik penjual jasa tukang foto wisuda yang berada dipelataran Hotel Grand Legi, Mataram, Sabtu (8/10) (MUHAMMAD HAERUDDIN/ RADAR LOMBOK)

MATARAM—Pelaksanaan kegiatan wisuda, bagi mahasiswa dan keluarganya tentu menjadi momen yang paling membahagiakan, sekaligus dinanti-nanti setelah beberapa tahun menempuh bangku kuliah. Sehingga tak salah kalau banyak diantaranya yang ingin mengabadikan momen tersebut melalui foto untuk kenang-kenangan.

Melihat peluang tersebut, pelaku jasa fotografer keliling pun tak ketinggalan. Hampir dapat dipastikan, ketika ada acara wisuda, maka di dekat lokasi itu pasti berkeliaran para penjual jasa foto.

Seperti ketika dilaksanakan wisuda oleh salah satu perguruan tinggi di Mataram di Hotel Grand Legi, Sabtu lalu (8/10). Puluhan penjual jasa foto, dengan stan yang telah di setting layaknya both foto, tampak semarak di sepanjang pinggiran jalan depan Hotel Grand Legi. Salah satunya adalah milik Himpunan Fotografer Mataram, Historry.

Sudiono, salah satu fotografer asal Batu Ringgit, Tanjung Karang menyampaikan, pekerjaan menjadi tukang foto keliling telah dilakoni puluhan tahun lamanya. “Pokoknya setiap ada informasi orang wisuda, dimanapun kalau masih di seputaran Lombok tempatnya, kita selalu ada disana,” katanya.

Diungkapkan juga, Sudiono selalu mencari informasi perguruan tinggi atau universitas mana yang akan melakukan wisuda. Kalaupun tidak ada, maka pelaku jasa foto ini biasanya melayani kegiatan-kegiatan lain seperti resepsi perkawinan, acara pemerintahan, dan lainya.

Sementara fotografer lainnya, H. Ihsan, asal Seganteng, Cakranegara Selatan yang sudah 33 tahun menjalani profesi tersebut mengatakan, biaya jasa fotografer yang ditawarkan biasanya tergantung ukuran dari foto yang dibuat.

“Misalkan foto yang ukuran 10 R harganya Rp 40 ribu, kemudian 13 R biayanya Rp 90 ribu, dan kalau 20 R bayarannya Rp 200 ribu. Jadi biaya tergantung ukuran foto yang dipesan,” jelas H. Ihsan yang kini telah berusia 61 tahun ini.

Diakui, bahwa hasil dari usaha jasa foto tersebut tidak bisa di hitung secara rinci. Selain itu, banyaknya usaha jasa foto sekarang ini, membuat persaingan juga semakin ketat, dan keuntungan pun biasanya semakin menipis.

Sementara Ibu Aminah, asal Lombok Timur ketika menghadiri acara wisuda anaknya menyatakan, keberadaan para tukang foto di lokasi wisuda merupakan salah satu bentuk kemudahan yang didapatkan.

“Jadi kita tidak perlu capek-capek pergi ke setudio foto untuk mengabadikan momen wisuda anak. Kan disini sudah ada, dan hasilnya juga bagus kan,” ujarnya sambi bertanya ke penjual jasa foto berapa biaya berfoto. (cr-met)

Komentar Anda