Forum Kades Kediri-Labuapi Hearing ke DPRD

HEARING: Forum Kades Kecamatan Kediri-Labuapi saat hearing ke DPRD Lombok Barat kemarin. (Fahmy/Radar Lombok)

GIRI MENANG –  Forum Kepala Desa Kecamatan Kediri – Labuapi hearing ke kantor DPRD Lombok Barat kemarin. Para Kades diterima oleh pimpinan dan anggota dewan. Mereka menuntut perhatian daerah soal infrastruktur desa seperti jalan, dan meminta Pemda serius menangani sampah dan lampu penerang jalan yang masih minim.

Kades Perampuan, HM. Zubaedi, menerangkan, dua permasalahan desa belum tuntas seperti jalan dan PJU. Di sejumlah tempat strategis, kondisinya gelap karena tidak ada lampu.” Di jalan-jalan desa saat ini sangat gelap akibat minim lampu penerang,” terangnya.

Sampah juga menjadi sorotan. Banyak sampah yang numpuk lama karena pengangkutan dari TPS ke TPA tidak on time. “ Saya meminta agar masalah ini harus tuntas oleh pemerintah kabupaten dan semua persoalan kami agar  segera diatasi dengan penganggaran,” ungkapnya.

Baca Juga :  Bupati Segera Gelar Mutasi Kepala Dinas

Kepala Desa Kediri Selatan, Edi Erwinsyah, menambahkan, kedatangan mereka  untuk menyampaikan persoalan jalan di sejumlah titik yang rusak, juga soal sampah. “ Contoh di jalan TG H. Abdul Hafiz dari masjid ke selatan itu merupakan jalan yang menghubungkan antara Kediri dan jalur BIL kemudian Mataram. Kondisi kiri kanan jalan tidak ada salurannya. Kalaupun ada, airnya meluber ke jalan sejak bertahun tahun,” ungkapnya.

Sementara itu Wakil Ketua DPRD Lombok Barat, Hj. Nurul Adha, mengatakan, dewan serius menanggapi poin penting yang menjadi tuntutan Kades, terutama soal penanganan sampah.”Mereka sudah menyampaikan untuk sampah rumah tangga ke TPS sudah bisa diselesaikan oleh mereka. Hanya saja dari TPS ke TPA ini yang menjadi masalah,” katanya.

Baca Juga :  Dana Penanggulangan Kekeringan Lobar Hanya Rp 3 Juta

Sampah TPS ke TPA itu menjadi tanggung jawab Pemda. Ini yang harus diselesaikan. “Kita akan evaluasi sesuai yang disampaikan soal anggaran untuk membeli armada yang kurang. Tapi kan harus ada solusi juga, supaya sampah-sampah ini bisa tertangani. Dari dinas sendiri yang tidak ada konsistensi, karena harus membuang sampah dari TPS ke TPA itu tiap hari seharusnya. Ini tidak berjalan. Nanti akan kita evaluasi,” ungkapnya.

Untuk masalah penerangan jalan, Nurul juga sependapat dengan Kades. Minimnya lampu menyebabkan banyak terjadi lakalantas dan aksi kriminal. “Tapi sudah ada tanggapan dan dijelaskan dari pihak PU tengah dalam proses. Diharapkan 2023 sudah bisa terpasang dan menyala tetapi masih ada sedikit kendala yang harus dituntaskan nantinya,” ungkapnya.(ami)

Komentar Anda