FK Unram akan Buka Prodi Profesi Apoteker

VISITASI : APTFI menyelenggarakan visitasi untuk calon PSPA Fakultas Kedokteran Unram dilakukan secara daring melalui Zoom Meeting, Selasa (22/3).(IST / RADAR LOMBOK)

MATARAM – Asosiasi Pendidikan Tinggi Farmasi Indonesia (APTFI) menyelenggarakan visitasi untuk calon Program Studi Profesi Apoteker (PSPA) Fakultas Kedokteran Universitas Mataram (Unram). Visitasi dilakukan secara daring melalui zoom meeting pada Selasa (22/3).

Dalam visitasi daring ini dilakukan sebagai bentuk pra pembukaan Program Studi (Prodi) Profesi Apoteker yang dihadiri langsung oleh Ketua APTFI dan tim visitasi, Rektor Unram Prof H Bambang Hari Kusumo, Wakil Rektor (WR) I Agusdin, dan Dekan Fakultas Kedokteran Dr dr Hamsu Kadriyan, serta Wakil Dekan Bidang Akademik FK dr Arfi Syamsun.

Ketua APTFI Prof Daryono Hadi Tjahjono menyampaikan bahwa terkait persiapan pendirian program studi Profesi Apoteker yang diusulkan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Mataram, APTFI akan meninjau persiapan pendirian program studi profesi Apoteker dan juga meninjau berjalannya program studi S1 Farmasi yang diselenggarakan di Unram.

“Kami ingin mengetahui persiapan dari prodi profesi apoteker dan juga ingin mengetahui sudah seperti apa penyelenggaraan studi S1 Farmasi di Unram,” katanya.

Baca Juga :  Pemprov NTB Rekrut Ribuan Guru Bahasa Inggris

Sehingga nanti, kata Prof Daryono,  mungkin ada juga yang ingin bertanya beberapa hal terkait dengan penyelenggaraan prodi S1 Farmasi yang ada. Karena seperti diketahui meskipun prodi Profesi Apoteker dan prodi Sarjana Farmasi secara de facto itu terpisah di dalam 2 program studi, tetapi sebenarnya merupakan satu kesatuan.

“Jadi prodi profesi Apoteker tentu tidak bisa lepas dari prodi sarjana Farmasi,” ucap Ketua Prof Daryono.

Sementara itu,  Rektor Unram Prof Bambang Hari Kusumo menjelaskan bahwa sejak tahun 2014, Unram telah menyelenggarakan prodi pendidikan farmasi, namun sejak tahun 2018 prodi farmasi telah bergabung dengan Fakultas Kedokteran Unram.

“Unram telah meluluskan 149 sarjana farmasi dan 27% diantaranya telah melanjutkan studi profesi apoteker. Oleh karena itu, kami berusaha untuk membuka program studi Profesi Apoteker di Unram,” jelasnya.

Baca Juga :  Dewan Minta Anggaran Beasiswa Luar Negeri 2024 Disetop

Perguruan Tinggi Swasta (PTS) penyelenggara di NTB memiliki 6 prodi program farmasi dan belum ada satupun yang memiliki prodi profesi apoteker. Menyikapi situasi ini Unram berkomitmen untuk menyelenggarakan pendidikan farmasi yang paripurna, tidak hanya memiliki pendidikan di tahap sarjana, tetapi juga pada tahap profesi.

Unram sendiri sudah memiliki minimal 4 persyaratan untuk menyelenggarakan PSPA, diantaranya PSF FK Unram telah terakreditasi B, Studi kelayakan yang dilakukan PSFA FK Unram layak untuk dibuka, tingginya animo masyarakat dalam menempuh pendidikan farmasi di Unram, tercapainya persyaratan minimal Lampetekes untuk pembukaan program studi profesi Apoteker.

“Untuk itu kami pimpinan Unram berkomitmen untuk mendukung persiapan pembukaan prodi profesi Apoteker FK Unram, tidak hanya sebagai komitmen secara lisan, tetapi juga kami bersedia menandatangani komitmen secara tertulis,” tandasnya. (adi/adv)

Komentar Anda