SELONG- Pelaksanaan Festival Tenun Pringgasela tidak berjalan sesuai target awal.
Rencanannya festival yang melibatkan sebanyak 1300 penenun akan memecahkan rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI). Namun itu tidak terlaksana disebabkan karena tidak ada sokongan dana dari Pemkab Lotim termasuk Pemprov NTB.
Pelaksanaan festival yang bertempat di simpang empat tugu Desa Pringgasela terbilang cukup meriah, Senin kemarin (11/9). Ribuan alat tenun berjejer di sepanjang jalan lengkap dengan para penenun. Acara pembukaan sendiri dihadiri Bupati Ali BD dan Wakil Bupati Haerul Warisin beserta instansi terkait. Namun yang menjadi soratan, ketidakhadiran kepala dinas pariwisata (Kadispar) Lotim M Juhad.
BACA : Pesona Kain Tenun Pringgasela Yang Mulai Tenggelam
Ketidakhadirannya dalam pembukaan festival itu, menuai kritikan dari Ali BD.‘’ Tidak datang, berarti Kadis itu malas,” sentilan Ali BD yang ditujukan ke Kadispar Lotim.
Menurutnya, pada kegiatan penting seperti ini, sangat tidak pantas jika seorang kadis tidak bisa menyempatkan dirinya untuk hadir. Padahal kegiatan ini, sangat luar biasa karena penyelenggaraanya diinisasi langsung oleh masyarakat.
Tidak hanya Kadispar Lotim, namun Ali BD Juga melontarkan kritikan yang sama ke Dinas Pariwisata (Dispar) NTB yang juga tidak berkesempatan hadir. Tidak adanya sokongan dana yang diberikan terhadap kegiatan tersebut, dianggapnya karena kebodohan mereka. ‘’ Kalau Dispar Lotim bodoh, (Dispar) Provinsi juga bodoh,” sebut Ali BD.