
MATARAM – Pemprov NTB memberikan dukungan penuh terhadap gelaran event “Soundtuari International Festival 2025”, yang akan dilaksanakan di Gili Air, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara (KLU), pada tanggal 5–7 September 2025 mendatang.
Festival musik berskala internasional ini diharapkan dapat menjadi ajang strategis untuk memperkenalkan pesona Gili Air, adat istiadat Lombok Utara, serta potensi ekonomi kreatif NTB ke panggung dunia.
Dukungan tersebut, disampaikan langsung oleh Wakil Gubernur NTB, Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE. M.IP, saat menerima audiensi penyelenggara festival dari PT Garda Utama Edukasi, yakni Founder Marcelia Lesar dan Director Fuji Rama, di ruang kerjanya , Senin, 21 April 2025.
“Ini merupakan bentuk dukungan dari kementerian dan berbagai pihak untuk kemajuan daerah kita, khususnya tiga Gili di Lombok Utara. Acara ini juga menjadi momentum penting untuk menampilkan potensi UMKM NTB,” ungkap Wakil Gubernur yang akrab disapa Umi Dinda ini.
Ia juga mengapresiasi sinergi dan koordinasi yang telah dijalin antara penyelenggara dengan Pemprov NTB dan Pemerintah Kabupaten Lombok Utara. Menurutnya, kesuksesan acara ini bergantung pada kekompakan lintas sektor yang harus terus dibangun.
“Koordinasi dengan kementerian sudah cukup baik melalui teman-teman penyelenggara. Mari kita dukung bersama agar NTB, khususnya Gili Air, semakin dikenal luas,” ujarnya.
Umi Dinda juga berharap agar Soundtuari International Festival ini tidak hanya menjadi acara sesaat, melainkan bisa masuk dalam kalender tahunan event NTB.
“Sudah saatnya kita menunjukkan keunggulan NTB melalui kegiatan berbasis kelautan dan kepulauan. Festival ini harus menjadi ikon tahunan yang membuat orang langsung mengingat Gili Air saat mendengarnya,” tegasnya.
Kepala Dinas Pariwisata NTB, Jamaludin Malady, menyatakan bahwa pihaknya siap mendukung penuh pelaksanaan festival ini demi mendorong pariwisata NTB yang berkelanjutan. Ia mengungkapkan bahwa Soundtuari merupakan event berskala internasional pertama yang digelar di Gili Air.
“Selama ini Gili Air jarang menjadi lokasi event besar karena dianggap belum seramai Gili Trawangan. Tapi justru itu jadi peluang besar agar Gili Air dikenal lebih luas,” ungkapnya.
Event ini, lanjut Jamaludin, juga diharapkan dapat menarik minat para investor, mengingat infrastruktur air bersih di Gili Air sudah tersedia dari PDAM, berbeda dengan kondisi di Gili Trawangan dan Gili Meno.
“Kalau festival tiga hari tiga malam ini sukses, maka akan ada perputaran ekonomi yang luar biasa bagi masyarakat, khususnya pelaku UMKM di Lombok Utara dan Lombok Barat,” jelasnya.
Marcelia Lesar, penyanyi jazz asal Sulawesi yang juga Founder PT Garda Utama Edukasi, menjelaskan bahwa Soundtuari International Festival 2025 mengusung tema “Love is Gili Air”. Tema ini menjadi simbol cinta terhadap alam, budaya, dan harmoni kehidupan masyarakat pesisir.
“Festival ini akan mengintegrasikan pariwisata dan ekonomi kreatif NTB secara menyeluruh. Kami ingin menyorot potensi Kabupaten Lombok Utara, adat istiadatnya, dan keindahan Gili Air,” jelas Marcelia.
Target pengunjung festival ini adalah 65 persen wisatawan mancanegara dan sisanya wisatawan lokal. Namun, meski berskala internasional, Marcelia menegaskan bahwa kegiatan ini tetap menjunjung tinggi nilai-nilai budaya lokal. Festival akan disesuaikan dengan jadwal ibadah masyarakat, dan akan dibuka dengan upacara adat, tarian tradisional, serta pameran tenun lokal.
Untuk memberdayakan ekonomi lokal, panitia menyediakan area UMKM seluas 1 hektar dengan 166 booth yang akan diisi oleh pelaku usaha dari berbagai sektor. Festival juga akan diramaikan oleh penampilan musisi lokal dan internasional lintas genre.
“Ini bukan sekadar festival musik. Ini adalah panggung untuk menampilkan keindahan budaya dan kekayaan NTB kepada dunia,” tegasnya. (rat)