PRAYA-Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah bakal menggelar Festival Begawe Jelo Nyesek di Desa Sukarara Kecamatan Jonggat, pada 24-27 Juli ini.
Hanya saja, dari semua SKPD terkait yang diundang dalam rapat pemantapan, kemarin tidak ada yang siap memberikan anggaran. Alasannya, SKPD yang telah diperintahkan bupati ini tidak memiliki anggaran untuk acara itu.
Hal ini mengingat tidak dianggarkan di APBD murni. Sedangkan APBD perubahan 2016 belum dibahas. “SPT Bapak Bupati sudah kita terima, makanya saya bersama sejumlah kepala dinas dan badan berkumpul untuk membahasnya. Hanya saja kami belum bisa memberikan bantuan berupa uang tunai kepada panitia,” beber Asisten II Setda Lombok Tengah, H Nasrun usai rapat tertutup di ruang kerjanya, kemarin (18/7).
Karenanya, aku Nasrun lagi, pihaknya tidak bisa memberikan bantuan kepada panitia berupa anggaran. Pihaknya hanya bisa memberikan bantuan berupa fasilitas saja. Seperti tenda, kendaraan operasional, tong sampah, dan beberapa fasilitas pendukung dalam mensukseskan acara tersebut. ‘’Meski hasil rapat masih buntu untuk mencarikan anggaran. Tapi jika ada dana siluman atau dana dari Tuhan tiba-tiba ada, hasil kesepakatan ini bisa berubah seketika,’’ cetusnya sambil meminta panitia agar tidak putus asa.
Kepala Desa Sukarara, Timan yang dikonfirmasi usai rapat langsung ngambul. Dia mengaku, tak masalah jika tidak ada satu pun SKPD yang bersedia memberikan anggaran. Termasuk sukses tidaknya acara tersebut.
Hanya saja, bukan hanya masyarakat Sukrara yang akan malu. Tetapi juga Pemkab Lombok Tengah mengingat itu adalah acara kabupaten. Pemdes dan warga sifatnya hanya mendukung dan memfasilitasi acara tersebut.
Jika pun tidak, acara itu akan tetap terselenggara sebagaimana yang dilakukan setiap tahun selama ini. ‘’Tapi kita tetap berharap ada dukungan penuh dari pemda,’’ simpulnya.
Terlebih, warganya sudah menyiapkan segala sesuatunya sekarang ini. ‘’Yang terpenting adalah semangat dan dukungan masyarakat kami. Masalah pemda mau bantu atau tidak itu urusan nomor dua. Bantuan fasilitas ini saja kami sudah syukur,’’ tandasnya.
Pantauan koran ini, ada 14 SKPD yang hadir dalam rapat tersebut. Diantaranya Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, H Nasrun selaku koordinator. Kemudian Disbudpar, Diskoperindag, Dinas PUESDM, Disosnakertran, Dishubkominf0, BPMD, BPBD, Satpol PP, Kantor PDE dan Arsip Daerah, Bagian Administrasi, Bagian Humas dan Prtokol, Camat Jonggat dan Kades Sukarara.
Dalam Festival Sukarara Begawe Jelo Nyensek ini diagendakan karnaval, seminar tentang sejarah keberadaan songket Sukarara dan malam harinya diadakan peragaan busana tradisional. Kemudian even baca lontar dan pada puncak acara atraksi nyesek (menenun) massal diikuti 1000 penyensek/penenun Sukarara yang diawali dengan ritual pemotongan umbak dise oleh Bupati Lombok Tengah dan Gubernur NTB yang diserahkan oleh kepala desa beserta ketua adat setempat. (cr-ap)