Fauzan : Mau Loyal Mau Tidak, Terserah

H. Fauzan Khalid

GIRI MENANG-Bupati Lombok Barat (Lobar) H. Fauzan Khalid mempersilakan jajarannya mulai dari tingkat eselon II, eselon III, eselon IV dan staf untuk loyal maupun tidak loyal, karena itu merupakan hak.

Hal tersebut kata Fauzan sudah disampaikannya pula kepada Sekda Lobar H. Moh. Taufiq untuk disampaikan kembali kepada para SKPD. Karena loyal ataupun tidak loyal merupakan kebebasan atau hak. Tetapi ketika mereka menggunakan haknya, maka jangan salahkan bupati dalam menggunakan hak yang sudah diberikan untuk mengatur sistem yang ada. Karena hak bupati tersebut juga sudah diatur di dalam Undang-Undang, Peraturan Pemerintah dan Peraturan Menteri. “Siapa pun di antara pejabat kita mau loyal mau tidak, terserah. Tetapi tolong juga hormati, pahami kewenangan dan hak yang diberikan ke saya untuk mengatur sistem yang ada di Pemerintah Kabupaten Lombok Barat,” tegasnya saat memimpin Rapat Pimpinan II 2017 di Aula Bupati Lobar, Rabu kemarin  (22/2).

Diterangkan pula mantan Ketua KPU NTB ini, nama tiga besar di 10 Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP) atau eselon II yang dilamar peserta sudah diterimanya. Dalam waktu dekat akan diupayakan segera dipilih satu orang untuk menduduki JPTP. Ditegaskan pula oleh Fauzan, bahwa itu adalah haknya untuk memilih dan mengatur sistem.

Baca Juga :  Polres Lobar Tangkap Pelaku Begal

[postingan number=3 tag=”lobar”]

Selasa (21/2), Fauzan mengatakan bahwa dalam menentukan salah satu dari tiga besar itu gampang, tinggal mengikuti hasil Tim Panitia Seleksi (Pansel). “Jadi menentukan satu besar gampang, kita ikuti hasil pansel. Tetapi kan nanti ada ikutannya, mengganti yang masuk satu besar ini, itu yang perlu kita teliti lagi,” jelasnya saat diwawancara usai santap siang bersama jurnalis di warung samping timur Kantor Bupati Lobar, kemarin.

Seperti diketahui, 50 peserta yang mengikuti seleksi terbuka 10 JPTP ini merupakan pejabat eselon III, jika nantinya 10 orang terpilih, maka posisi 10 orang di jabatan eselon III yang lama harus dicarikan penggantinya.

Lebih lanjut diterangkan Fauzan, hasil dari Tim Pansel ini tidak termasuk hasil tes kejiwaan masing-masing peserta yang dilakukan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Mataram. “Hasil RSJ itu tidak boleh pansel tahu. Saya sebenarnya mau buka, tetapi kata Kepala RSJ Mataram tidak boleh. Waktu saya minta diwakili menerima (hasil tes) tidak boleh katanya. Jadi saya langsung (mengambil),” ungkapnya.

Baca Juga :  Gerindra Siap Usung Kader di Pilkada Lobar

Adapun hasil tes kejiwaan di RSJ ini nantinya kata Fauzan juga akan mempengaruhi nilai di masing-masing tiga besar tersebut. Namun dia mengaku belum mengetahui kapan akan melakukan mutasi, yang jelas kata dia dalam waktu dekat.

Kemudian perihal ada sekelompok orang yang melakukan penolakan terhadap salah seorang yang melamar untuk dipilih menduduki salah satu JPTP ditegaskannya, dia tidak terpengaruh. “Ndak. Tanya ke dia yang nolak. Kita sudah jalankan prosedur lewat pansel, sudah dilakukan tes jasmani, rohani, kesehatan. Ya sudah kita ikuti saja,” tegasnya menjawab apakah terpengaruh atau tidak.

Seperti diketahui ada 10 JPTP yang diseleksi terbuka, di antaranya, Kepala Dikbud, Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan, Kepala Dinas Pertanian, Kepala Dinas Sosial, Kepala Satpol PP, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Kepala Badan Kesbangpol, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Sekretaris DPRD Lobar. (zul)

Komentar Anda