MATARAM – Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah tetap berkomitmen memperjuangkan pembentukan Provinsi Pulau Sumbawa (PPS).
Wacana pembentukan PPS telah mencuat sejak lama. Berbagai upaya juga telah dilakukan, mulai dari tingkat bawah, daerah hingga pusat. “Pemekaran yang akan datang, saya tetap perjuangkan Sumbawa jadi provinsi sendiri,” ujar Fahri usai menggelar acara silaturrahim dengan masyarakat NTB di Mataram, Sabtu lalu (3/6).
Menurut Fahri, alasannya ingin memisahkan diri dari NTB bukan karena embel-embel politik. Semua itu dilakukan demi kesejahteraan masyarakat di pulau Sumbawa. Mengingat, hingga saat ini terjadi ketimpangan yang tidak bisa teratasi antara pulau Lombok dan pulau Sumbawa.
Fahri merasa iri dengan Bali yang sudah maju pesat. Pulau Bali sangat kecil, namun berdiri menjadi provinsi sendiri. “Sementara kita, pulau Sumbawa itu luas tapi masih bergabung dengan NTB,” ucapnya.
Pulau Sumbawa yang luas, diperbesar lagi dengan banyaknya penduduk NTB di pulau Lombok. Padahal, untuk bisa memajukan sebuah daerah dibutuhkan pelayanan yang lebih dekat. Hal itu akan tercapai apabila pulau Sumbawa berpisah dari NTB.
Alasan utama Fahri ingin terus memperjuangkan pemekaran, karena adanya ketimpangan sosial yang terjadi. Pulau Lombok telah begitu maju dan menjadi pusat pariwisata dunia. Sementara, masyarakat di pulau Sumbawa jauh tertinggal di belakang. “Lihat infrastruktur di pulau Sumbawa ngos-ngosan, susah majunya kalau masih bergabung dengan NTB,” katanya.
Selain itu, Fahri menilai pulau Lombok dan pulau Sumbawa memang harus bersaing. Adanya persaingan tersebut akan mampu mempercepat kemajuan kedua pulau tersebut. “Selain soal infrastruktur, fakta-fakta bahwa dua pulau ini memang harus dibiarkan berkompetisi agar sama-sama cepat majunya,” pikir Fahri.
Baginya, infrastruktur di pulau Sumbawa harus dikebut agar bisa seperti pulau Lombok. Namun, hal itu akan sulit tercapai tanpa adanya pemekaran. Maka jalan satu-satunya untuk bisa memajukan pulau Sumbawa yaitu dengan memisahkan diri.
Pembentukan PPS kedepannya akan lebih mudah. Fahri menilai hengkangnya hegemoni PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) membawa pengaruh positif bagi pemisahan pulau Sumbawa dari NTB. “Sekarang tidak ada asing, sudah tidak ada urusan lagi dengan orang asing untuk kita pisah pulau Sumabwa. Yang kuasai kan sekarang pengusaha nasional, pengusaha lokal,” ujarnya.
Oleh karena itu, Fahri berkomitmen untuk tetap berjuang membentuk PPS. Posisinya sebagai pimpinan DPR-RI, tentu akan lebih memudahkan dalam melakukan manuver politik demi terbentuknya PPS. Apalagi, perjuangan tersebut telah dilakukan sejak lama, tinggal menunggu kran pemekaran dibuka saja. (zwr)