PRAYA – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Lombok Tengah sudah mengestimasikan anggaran yang akan dihabiskan untuk melakukan perbaikan jembatan di Desa Tumpak Kecamatan Pujut yang ambruk akibat diterjang banjir pada akhir tahun 2022 lalu. Dari estimasi sementara, akan menelan anggaran sekitar Rp 350 juta. Dana ini rencana akan diambil melalui pergeseran Dokumen Pelaksana Anggaran (DPA).
Kepala Dinas PUPR Lombok Tengah, Lalu Rahardian menyampaikan, untuk jembatan Tumpak masih sedang didesain hingga memperkirakan anggaran yang dibutuhkan untuk dilakukan perbaikan permanen. Desain dan perkiraan anggaran ini yang akan menjadi dasar pengusulan untuk dilakukan penganggaran. āUntuk perbaikan jembatan Desa Tumpak direncanakan dianggarkan dari pergeseran anggaran, karena jembatan ini ambruk pada Desember lalu. Proses penganggaran sudah closing, makanya diupayakan pada pergerseran anggaran ini, dan angka yang kita estimasi sekitar Rp 350 juta,ā ungkap Lalu Rahardian, Kamis (16/2).
Ditegaskan Rahardian, jika sudah ada di DPA maka konsultan perencana akan turun untuk mengetahui detailnya sebagai pedoman untuk dilakukan pengerjaan jembatan yang menuju pantai Mawun ini. āMaka tidak bisa menggunakan rencana kasar dari kami (perkiraan Rp 350 juta, red) karena itu aturan penganggaran. Setelah konsultan selesai turun, maka baru proses tender dan setelah ada pemenangnya baru akan langsung dikerjakan,ā tambahnya.
Rahardian juga mengaku, saat ini masih dalam proses pergeseran anggaran dan diperkirakan pada Maret ini sudah mulai proses tender untuk perbaikan jembatan Tumpak tersebut, meski proses tender diakui cukup lama bahkan bisa sampai dua bulan. Namun diperkirakan jambatan ini baru bisa dikerjakan sekitar Mei. āSementara kalau jalan Tumpak ini sebenarnya di dokumen kami sudah mengusulkan perbaikan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Tumpak ini salah satu dari sepuluh ruas yang telah kami usulkan. Sebenarnya ada peluang sepuluh ruas ini diterima, tapi dalam perjalanannya ternyata enam ruas dihapus dan ternyata yang disetujui hanya empat ruas,ā terangnya.
Hanya saja, dari empat ruas ini tidak termasuk ruas jalan Tumpak, namun yang disetujui ruas jalan jalan Lendang Bau menuju perbatasan Lombok Barat dengan panjang 5 km, ruas jalan Mangkung-Selong Belanak dengan panjang 12 km, ruas jalan Mantang- Seganteng dengan panjang 5 km, dan ruas jalan Jelojok-Dasan Baru dengan panjang 4,8 km. āJadi karena anggaran dari pusat juga terbatas sehingga dari 10 ruas yang kita usulkan yang diterima hanya empat ruas saja. Di satu sisi anggaran kita hanya DAU dan DAK dan dari DAU tidak mungkin mengingat pendapatan asli daerah (PAD) kita, makanya hanya mengandalkan DAK dan dari DAK juga sudah kita usulkan tapi hanya itu yang kita diberikan,ā terangnya. (met)