
MATARAM–Enam mahasiswa Program Studi Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Universitas Mataram (Unram), berhasil meraih enam Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dari Kementerian Hukum Republik Indonesia.
Penghargaan ini diraih atas karya inovatif mereka berupa pengembangan pemrograman Python untuk perhitungan indeks topologi graf, yang menjadi terobosan penting dalam penerapan matematika murni di bidang komputasi kimia.
Mahasiswa yang terlibat dalam proyek ini adalah Muhammad Khair Syawaludin, Mutiara Aeqi Permata Prasetyo, Siti Indah Roihana, Jannatul Ma’wa, Haeva Nabila Apriliana, dan Rabbelia Tri Qudrani. Mereka merupakan mahasiswa angkatan 2022 yang aktif dalam kegiatan riset berbasis teknologi.
Dalam proses pengembangannya, para mahasiswa mendapatkan bimbingan dari dosen-dosen Program Studi Matematika yang tergabung dalam Kelompok Riset Aljabar dan Kombinatorika serta Kelompok Riset Matematika Komputasi.
Dosen pembimbing internal tersebut meliputi Dr. I Gede Adhitya Wisnu Wardhana, Tri Maryono Rusadi, M.Si., Abdurahim, M.Sc., Bulqis Nebulla Syechah, M.Si., dan Fariz Maulana, M.Si.
Selain pembimbing internal, kolaborasi juga melibatkan pembimbing eksternal dari berbagai kampus mitra, baik dalam maupun luar negeri. Mereka adalah Dr. Ghazali Semil Ismail dari College of Computing, Informatics and Mathematics, Universiti Teknologi MARA (UiTM), Malaysia; Dr. Ni Luh Dewi Sintari dari Jurusan Teknik Informasi, Universitas Pendidikan Ganesha, Indonesia; serta Abdul Gazir Syarifudin, M.Si. dari Jurusan Matematika, Universitas Kebangsaan Republik Indonesia.
Aplikasi yang mereka kembangkan memudahkan proses analisis Chemical Topological Graph (CTG) dengan coding menggunakan bahasa pemrograman Python. Indeks-indeks topologi yang selama ini dihitung secara manual atau semi-manual, kini dapat diselesaikan lebih cepat dan akurat melalui coding yang mereka rancang.
Dosen pembimbing, Dr. I Gede Adhitya Wisnu Wardhana mengatakan, hasil ini menunjukkan bahwa mahasiswa matematika tidak hanya unggul dalam penguasaan teori, tetapi juga mampu melahirkan karya yang relevan dengan kebutuhan zaman. “Enam HKI ini adalah bukti bahwa riset di bidang matematika juga bisa melahirkan inovasi berbasis teknologi yang diakui secara resmi,” ujarnya, Rabu (11/6).
Keberhasilan ini memperkuat posisi Program Studi Matematika Universitas Mataram sebagai salah satu pusat pengembangan riset yang adaptif terhadap perkembangan teknologi.
FMIPA Unram pun menyatakan komitmennya untuk terus mendukung inisiatif mahasiswa dalam menciptakan karya yang berdampak melalui kolaborasi lintas disiplin dan internasional, sejalan dengan semangat Merdeka Belajar–Kampus Merdeka (MBKM). (RL)