Enam Desa Dihibahkan Mobil Ambulans

DISERAHKAN : Enam unit mobil ambulan yang diserahkan kepada enam desa. Penyerahan berlangsung pada saat kunjungan Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri di kantor Camat Kayangan (HERY MAHARDIKA/RADAR LOMBOK)

TANJUNG-Pemkab Lombok Utara memberikan bantuan mobil ambulans kepada enam desa dalam rangka mendekatkan pelayanan kepada masyarakat.

Pemberian mobil ambulans ini salah satu bentuk perhatian pemerintah daerah kepada enam desa yang jauh dengan pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas). “Untuk tahun anggaran 2016 kita sudah mengadakan enam unit mobil ambulans desa. Dan kita telah serahkannya,” terang Bupati Lombok Utara, H Najmul Akhyar, Rabu (25/1).

Keenam desa ini, yaitu Desa Loloan Kecamatan Bayan, Desa Gumantar Kecamatan Kayangan, Desa Rempek Kecamatan Gangga, Desa Teniga Kecamatan Tanjung, Desa Tegal Maja Kecamatan, Desa Genggelang Kecamatan Gangga. Bagi desa yang belum dapat, ia berharap supaya bersabar. Karena pihaknya juga akan berupaya agar mendapatkan bantuan dari Kementrian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmirasi. “Kita ingin APBD ini bisa dimanfaatkan langsung oleh masyarakat,” harapnya.

Ia menegaskan, setelah mobil ambulans diserahkan pemerintah desa. Ambulans itu harus stand bay di tempat terdekat dengan masyarakat seperti kantor desa setempat. Sehingga ketika masyarakat ingin mendapatkan pelayanan langsung ke puskesmas, maka dalam waktu secepatnya bisa tiba ke puskesmas maupun rumah sakit. “Kita gunakan sistem antar jemput,” jelasnya.

[postingan number=3 tag=”hibah”]

Baca Juga :  Tak Mampu Bayar Ambulans Desa, Nursadi Dibantu Ambulans Polres

Najmul mengapreasi kepada beberapa kepala desa yang ikhlas mengantarkan masyarakat langsung ke puskesmas terdekat. Tentu hal ini membuktikan seorang pimpinan masyarakat mampu memberikan pelayanan yang baik. Selain itu, pihaknya juga menyiapkan satu dokter di setiap desa. Untuk itu, dalam rangka meningkatkan pelayanan di puskesmas pihaknya akan meningkatkan pelayanan dan menambah sejumlah fasilitas yang kekurangan di masing-masing puskesmas.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Lombok Utara, Syamsul Bahri menambahkan, ada beberapa indikator atas pemberian mobil hibah tersebut. Yakni akses pusat kesehatan cukup jauh dan keenam berhasil tidak memiliki angka kematian ibu melahirkan. “Pemberian mobil ambulans ini juga reward kepada desa-desa yang tidak memiliki angka kematian. Ini juga salah satu indikatornya,” terangnya.

Pemberian mobil ambulans ini, lanjut Syamsul, akan tetap diberikan kepada desa. Namun, pemerintah daerah memprioritaskan kepada desa-desa yang jauh dengan pusat kesehatan. Pihaknya sudah mengadakan mobil ambulans desa mulai sejak tahun 2015 sebanyak 2 unit dan sudah diserahkan, kemudian tahun 2016 sebanyak enam unit. Pada tahun ini akan diadakan sebanyak delapan unit. Jika menghitung jumlah desa definitif dan desa persiapan sebanyak 43, sehingga sisanya yang belum masih 27 unit. “Pemerintah daerah menargetkan pada tahun 2020 semua desa sudah memiliki ambulans,” harapnya.

Baca Juga :  Dua Hari Terparkir, Mobil Pikap Diamankan

Penyerahan mobil ambulans kepada desa akan dijadikan hibah ke desa sehingga menjadi aset desa. Oleh karena itu, pihaknya saat ini tengah mengodok regulasinya. Kemudian, mengenai operasional dan perawatan akan ditanggung pemerintah desa setempat. “Ini akan menjadi hibah ke desa, makanya kami sedang menyiapkan regulasinya,” jelasnya.

Meski pusat kesehatan jauh, namun masyarakat yang ada di pelosok selalu mendapatkan pelayanan di polindes maupun poskesdes. Sebab, hampir semua desa telah memiliki poskesdes. Selain itu, pihaknya juga turun menjemput bola kepada masyarakat. “Hampir rata semua desa telah memiliki poskesdes. Kemudian perlengkapan alat medis dan bidang telah disediakan, termasuk juga telah disewakan tempat tinggal bagi bidan ditugaskan,” ungkapnya.

Jika mengacu ke angka kunjungan untuk mengakses pelayanan kesehatan. Diakui, masih di bawah standar indeks rasio pelayanan 8 persen dari jumlah penduduk setempat. Hal ini kemungkinan disebabkan pelayanan selama ini cukup jauh, sehingga masyarakat kadang malas berobat. “Inilah yang perlu kita jawab dengan mendekatkan pelayanan. Dan kita juga turun ke lapangan,” pungkasnya. (flo)

Komentar Anda