Empat TKW NTB Hanya Pulang Mayat

M Agus Patria
M Agus Patria.(AZWAR ZAMHURI/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Kabar duka dari tenaga kerja wanita (TKW) asal Provinsi NTB seakan tak ada habisnya. Niat ingin mencari nafkah untuk keluarga, justru banyak yang mengalami penyiksaan, menderita hingga meninggal dunia di negara orang. 

Keluarga yang ditinggalkan TKW, menanti di rumah penuh harap. Bukan hanya menginginkan uang semata, namun juga sang TKW tetap sehat dan bahagia bekerja. Namun apa jadinya jika yang pulang adakah sebujur mayat yang telah kaku. 

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi NTB, M Agus Patria menyampaikan, minggu lalu sudah ada dua jenazah TKW yang dipulangkan dari negara Timur Tengah. Kini dua jenazah TKW kembali dikirim lagi. “Dijadwalkan pagi ini (Senin, red), akan dipulangkan 2 jenazah yang meninggal di Suriah,” ungkap Agus kepada Radar Lombok, Senin (27/1).

Kedua jenazah tersebut, atas nama Siti Aminah binti Mainah Suati. Almarhumah berasal dari desa Jembatan Kembar Timur Kecamatan Lembar Kabupaten Lombok Barat. Jenazah berikutnya atas nama Rohini binti Abdulah Iman. Rohini berasal dari desa Gontar Kecamatan Alas Barat, Sumbawa. “Dipulangkan menggunakan pesawat garuda, perkiraan tiba pukul sembilan,” imbuh Agus Patria. 

Status TKW tersebut ilegal. Pasalnya, mereka bekerja di negara Timur Tengah yang sudah jelas dilarang. Meskipun begitu, pemerintah tetap memperlakukan sebagaimana mestinya. Kedua jenazah akan dipulangkan hingga kampung halamannya. Mengingat, pihak keluarga sudah pasti menunggu. “Kedua jenazah tersebut akan kami fasilitasi dengan dua mobil jenazah ke daerah asal masing-masing,” kata Agus. 

Agus belum bisa menyampaikan secara detail penyebab kematian dua TKW yang bekerja di Suriah tersebut. Namun informasi yang didapatkan sejauh ini, kedua TKW meninggal dunia karena sakit. Sementara terkait jenazah dua TKW sebelumnya yang meninggal dunia di Libya, Agus Patria menyebut telah dipulangkan juga ke kampung halamannya. “Yang Nurilah itu jenazahnya udah pulang tanggal 19 Januari,” ungkapnya. 

Jenazah 2 TKW dari Libya, lengkapnya atas nama Nurhayati alias Nurilah. Beralamat di Dusun Serojan, Desa Mas-Mas Kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah. Satu lagi temannya yang juga meninggal dunia, yaitu Ayu alias Payu dengan alamat Desa Truwai, Pujut, Lombok Tengah. “Jenazah tiba di bandara Cengkareng dulu. Kemudian keesokan harinya diterbangkan dari bandara Cengkareng ke Lombok,” papar Agus. “Kemudian dibawa hingga ke rumah duka,” tambahnya. 

Kedua TKW tersebut, sempat dikabarkan meninggal dunia akibat ledakan bom di Libya. Namun Agus Patria membantah hal itu. TKW meninggal karena menghirup asap pendingin ruangan di dalam rumah. Status Nurilah dan Ayu juga bekerja secara ilegal. Demi mendapatkan uang, mereka rela bekerja ke luar negeri. Namun caranya keliru karena berangkat secara ilegal. Apalagi negara Timur Tengah masih diberlakukan moratorium. 

Koordinator Pusat Bantuan Hukum Buruh Migran (PBHBM), Muhammad Saleh meminta pemerintah Provinsi NTB memberikan perhatian khusus terhadap kasus-kasus yang menimpa TKW. Terutama mereka yang bekerja secara ilegal. “Oknum-oknum yang terlibat juga harus ditindak tegas. Kenapa masih ada rekrutmen TKI secara ilegal, karena ada oknum yang bermain, baik di perusahaan maupun di pemerintahan,” ungkapnya. (zwr) 

Komentar Anda