Empat Tahun Zul-Rohmi, Programnya Dinilai Jalan di Tempat

Zulkielimansyah-Rohmi Djalilah (ist)

MATARAM — Kepemimpinan Zulkielimansyah-Rohmi Djalilah sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur NTB sudah memasuki empat tahun. Meski tinggal satu tahun lagi masa kepemimpinan Zul-Rohmi, berbagai program kerja yang dicanangkan dinilai masih jalan di tempat. ” Program pemprov NTB dibawah Zul-Rohmi jalan di tempat,” kritik anggota komisi II DPRD NTB, Akhiansyah ditemui gedung DPRD NTB, Senin (19/9).

Menurutnya, banyak program yang dicanangkan Zul-Rohmi,tetapi kenyataannya, program itu belum menunjukan ada progress atau perkembangan yang menggembirakan. Bahkan, belum ada realisasi yang diharapkan. Dia menunjuk di bidang pertanian dan peternakan, salah satu program industrilisasi pakan ternak. Tetapi kenyataannya, sejauh ini belum ada terlihat realisasi maupun progres dari program itu di empat tahun Zul-Rohmi.

Industrilisasi pakan ternak sangat bagus. Program itu diharapkan akan bisa membantu penyediaan pakan ternak murah dan terjangkau untuk para peternak. Sehingga para peternak lokal, tidak bergantung dengan produk pakan ternak dari luar daerah yang sering kali harganya bisa melambung tinggi. Padahal, NTB punya bahan baku bagi penyediaan industrilisasi pakan ternak tersebut. Diantaranya, tersedianya produksi jagung dan lainnya. Produksi jagung yang dihasilkan  para petani saat panen, kata dia, secara otomatis akan terserap. “ Tetapi kenyataannya, belum ada tanda-tanda terealisasi. Sementara kepemimpinan Zul-Rohmi tinggal satu tahun lagi. Ini seperti mimpi di siang bolong,” kritik anggota komisi II Bidang Pertanian dan Peternakan tersebut.

Meski banyak even bertaraf nasional dan internasional yang digelar  di NTB, namun menurutnya, even-even itu tidak memberikan kontribusi bagi  peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).Beberapa tahun terakhir ini, APBD NTB sangat tertekan. Akibat realisasi pendapatan yang jauh dari target yang ditetapkan. Ditambah beban utang yang relatif cukup besar. Padahal, uang daerah yang digelontorkan untuk mendukung pembiayaan even itu relatif cukup besar. “ Terkesan pemprov jadi  penggembira saja. Dampak bagi PAD, belum ada. Sedangkan uang digelontorkan relatif besar untuk even-even tersebut,” tandas politisi muda PKB tersebut.

Dia juga mengkritisi terkait program bedah Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Menurutnya, program itu sangat terkesan politis dan tebang pilih. Program bedah RTLH itu lebih banyak menyasar daerah-daerah yang dikategorikan menjadi basis pendukung Zul-Rohmi. Sehingga program RTLH itu sangat tidak berkeadilan. “ Contohnya di kabupaten Dompu hanya empat unit. Sedangkan di daerah lainnya menumpuk,” jelasnya.

Anggota DPRD NTB dari Fraksi Partai Berkarya Adhar menilai, belum terlihat ada langkah dan upaya sistematis dari Pemprov NTB dalam mengatasi persoalan kelangkaan pupuk dan anjloknya harga gabah.
Menurutnya, persoalan itu hampir setiap tahun terjadi. Tetapi belum ada upaya dan langkah penyelesaiaannya. ”Para petani di kabupaten Bima dan Dompu, lagi mengeluhkan terkait hal tersebut,” ungkapnya.

Semestinya, kata dia, ada intervensi kebijakan dari Pemprov NTB untuk mengatasi persoalan tersebut. Diantaranya, dengan meminta bantuan pemerintah pusat. “ Pemda jangan hanya pasrah saja. Dengan membiarkan petani menghadapi sendiri persoalan itu,” ucapnya.

Sekretaris komisi V DPRD NTB Muhammad Akri mengatakan, di empat tahun kepemimpinan Zul-Rohmi, sejumlah persoalan mendasar yang menjadi hak publik banyak yang belum terselesaikan.
Pemprov terlihat belum mampu menurunkan angka kemiskinan. Angka kemiskinan di NTB relatif masih cukup tinggi. Salah satunya disebabkan, berbagai program dan kebijakan untuk penanggulangan kemiskinan banyak yang tidak tepat sasaran. Sebagian besar anggaran dialokasikan untuk bantuan, baik bansos maupun hibah dan bantuan tidak diproduktif untuk hal yang bersifat produktif.
“ Sehingga akibat kemiskinan di NTB relatif masih cukup tinggi,” Ungkap Sekretaris DPW PPP NTB.

Akademisi UIN Mataram, Agus, M. Si mengatakan di empat tahun kepemimpinan Zul-Rohmi belum ada terlihat kemajuan pembangunan insfrastruktur dan penguatan ekonomi masyarakat.
Pada dua hal itu relatif kepemimpinan Zul-Rohmi jalan di tempat. Padahal dua hal itu sangat berkontribusi  langsung dalam upaya dan  langkah mendorong percepatan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. “ Program pembangunan insfrastruktur dan penguatan ekonomi masyarakat terkesan tidak ada progress,” ucapnya.

Dia pun pesimis di sisa satu tahun terakhir kepemimpinan Zul-Rohmi bakal ada progress dan perbaikan. Pasalnya, Zul-Rohmi akan  lebih disibukkan dengan program yang bersifat pencitraan untuuk mempertahankan dan melanjutkan kepemimpinan di periode kedua.
Sehingga tidak akan ada hal mendasar dilakukan Zul-Rohmi di sisa masa jabatannya itu. “ Sisa masa jabatan, Zul-Rohmi akan lebih disibukkan manuver politik untuk menuju pilkada NTB 2024,” paparnya.

Ketua Komisi Informasi (KI) NTB Suaeb Qury menilai Pemprov NTB dibawah Zul-Rohmi dinilai cukup responsif dan cepat, dalam menanggapi persoalan dihadapi publik. Itu terlihat dengan dinamika sosial dan partisipasi masyarakat dalam menyampaikan persoalan NTB kepada Zul-Rohmi. “ Zul-Rohmi membangun ruang bagi masyarakat untuk berdialektika dengan keterbukaan publik,” kata Suaeb Qury.

Jika di lihat dari potret jejak digital dan media sosial selama ini, maka tergambar capaian program kepemimpinan Zul-Rohmi yang sudah dan sedang berjalan. “ Maka publik bisa merasakan manfaatnya, dan itulah yang lagi ramai dibicarakan dari berbagai sudut dan konten yang ditampilkan masyarakat,” pungkasnya.(yan)

Komentar Anda