Empat Sektor Unggulan Diproyeksi Dongkrak Ekonomi NTB 2020

Bank Indonesia
Achris Sarwani

MATARAM – Bank Indonesia (BI) Perwakilan NTB memprediksi pertumbuhan ekonomi di 2020 mendatang akan terus membaik. Proyeksi akan pertumbuhan ekonomi NTB didukung dengan adanya empat sektor pendorong, yakni pertanian, industri pengolahan, pariwisata dan tambang. 

“Ekonomi NTB dengan tambang diproyeksi tumbuh sekitar 5,4 – 5,8 persen dan non tambang 5,6 – 6 persen lebih tinggi dari nasional, karena NTB punya empat sektor unggulan,” kata Kepala Perwakilan BI NTB, Achris Sarwani, Senin (30/12).

Achris menilai, dari empat sektor tersebut memiliki prospek nilai yang cukup tinggi mendukung laju pertumbuhan ekonomi NTB pada 2020 mendatang. Terlebih lagi, saat ini kondisi pertanian semakin membaik. Selama ini sektor pertanian menjadi pendorong terbesar pertumbuhan ekonomi NTB, didukung oleh adanya industri pengolahan, serta kondisi pariwisata sudah mulai normal.

Baca Juga :  BI Gandeng Disperin NTB Perkuat Daya Saing IKM

Achris mengaku optimis sektor pertanian masih menjadi pendorong utama perekonomian NTB di 2020 mendatang. Karena sekarang ini pertanian itu harus di olah supaya tumbuh dan ini menjadi langkah strategi pembangunan yang memang dipilih oleh pemerintah daerah NTB.

Dia juga mendorong pemerintah daerah beberapa sektor ekonomi yang sudah berjalan dan belum optimal di tahun 2019, menjadi bahan evaluasi pertumbuhan ekonomi di 2020. Terlebih lagi 2019 yang tercatat sudah cukup membaik dibandingkan pascagempa 2018 lalu. Terlebih beberapa sektor yang menjadi salah satu pendorong agar pertumbuhan ekonomi sesuai target. Dimana target di 2019 sendiri mencapai 4,75 persen, bahkan hingga memasuki kuartar III tercatat diatas 6 persen. Achris optimis untuk 2020 dapat tumbuh membaik.

“Kita punya cara untuk tumbuh lebih besar di 2020, di satu sisi di daerah pertambangan juga disiapkan untuk smelter dan lain-lainnya,” ucapnya.

Baca Juga :  Bank Indonesia Dorong Optimisme dan Sinergi Dalam Pemulihan Ekonomi NTB

Posisi andil pertumbuhan ekonomi untuk pertambangan memang membutuhkan waktu, tetapi harus dipersiapkan dari sekarang. Sementara itu, dalam jangka pendek untuk pertumbuhan ekonomi NTB punya hasil sektor pertanian, industri pengolahan dan pariwisata.

“Artinya kita punya potensi prospek kedepan ini lebih bagus lagi,” ungkapnya.

Kendati empat sektor tersebut diprediski sebagai pendorong besar pertumbuhan ekonomi, NTB punya resiko di konstruksi, karena bisa menjadi lebih berkurang. Mengingat, proses dari masa pembangunan hunian tetap (Huntap) pada masa recovery pascagempa dalam tahap penyelesian.

“Tapi kita punya kosntruksi pembangunan infrastruktur di KEK Mandalika, pelabuhan, baypass itu masih bisa tumbuh, karena kan prosesnya juga sedang dilakukan,” katanya. (dev)

Komentar Anda