Empat Pesepak Bola Keturunan Resmi Bela Timnas Putri Indonesia

Pengambilan sumpah dan janji setia pewarganegaraan empat pesepak bola wanita di Jakarta pada Selasa, 10 Juni 2025. (IST FOR RADAR LOMBOK)

JAKARTA–Pemerintah Indonesia kembali menunjukkan komitmennya dalam pengembangan olahraga nasional dengan memberikan kewarganegaraan kepada empat pesepak bola wanita keturunan Indonesia melalui mekanisme naturalisasi.

Pengambilan sumpah dan janji setia pewarganegaraan dilakukan oleh Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum (Dirjen AHU), Widodo, didampingi Plh. Direktur Tata Negara Ditjen AHU, Hantor Situmorang, pada Selasa, 10 Juni 2025, di Jakarta.

Empat atlet diaspora yang kini resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) tersebut adalah:

Emily Julia Frederica Nahon – Bek tengah dengan garis keturunan Indonesia dari ayahnya, melalui nenek yang lahir di Bogor, Jawa Barat. Pada musim 2023/2024, ia tampil bersama Tim U-19 ADO Den Haag (Level 1 Belanda) dan beberapa kali memperkuat tim senior.

Felicia Victoria de Zeeuw – Gelandang serang yang memiliki darah Indonesia dari nenek pihak ibu yang lahir di Jakarta. Ia dipromosikan ke tim U-16 ADO Den Haag pada musim 2021/2022, kemudian ke tim U-19 dan senior pada musim berikutnya, serta kembali bermain di tim U-17 pada 2024/2025.

Iris Joska de Rouw – Kiper yang memiliki garis keturunan Indonesia dari neneknya yang berasal dari Lumajang, Jawa Timur. Ia menghabiskan tiga musim (2019–2022) di tim muda Sparta Rotterdam, dan kini masuk dalam skuad senior klub tersebut.

Baca Juga :  Kanwil Kemenkum NTB Sosialisasi dan Pendampingan PJA di Desa Bajur

Isa Guusje Warps – Penyerang sayap kanan dengan garis keturunan Indonesia dari neneknya yang lahir di Padang, Sumatera Barat. Ia memperkuat KRC Genk Ladies (Belgia) hingga akhir musim 2023/2024, sebelum kembali ke Belanda untuk bergabung dengan NAC Breda pada musim 2024/2025.

Dalam sambutannya, Widodo menegaskan bahwa proses naturalisasi bukan semata-mata perubahan status kewarganegaraan, melainkan bagian dari strategi besar membangun kemajuan olahraga nasional.

“Momentum ini bukan sekadar tentang perubahan status kewarganegaraan, namun juga tentang harapan dan cita-cita besar dalam membangun kemajuan Indonesia,” ujar Widodo.

Naturalisasi para atlet ini dilakukan sesuai Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia, melalui mekanisme kepentingan negara, khususnya bagi orang asing yang dianggap berjasa atau memiliki potensi besar bagi bangsa.

Proses naturalisasi tersebut melibatkan kolaborasi lintas kementerian/lembaga melalui Tim Pemeriksa dan Penelitian Pemberian Pewarganegaraan (TP4) yang terdiri dari Kementerian Hukum, Kementerian Sekretariat Negara, Kementerian Pemuda dan Olahraga, serta organisasi olahraga terkait. Proses ini juga didukung oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri, Badan Intelijen Negara, dan PSSI.

Sebelum disahkan, para atlet menjalani tahapan administratif dan mengikuti rapat bersama DPR RI untuk memperoleh pertimbangan formal.

Baca Juga :  Kanwil Kemenkumham NTB Beri Pendampingan Pendaftaran PJA 2025 di Kecamatan Ampenan

Kehadiran empat pesepak bola diaspora ini menambah kekuatan skuad Tim Nasional Indonesia Putri, setelah sebelumnya dua pemain keturunan juga dinaturalisasi pada tahun 2024, yakni Estella Raquel Loupattij dan Noa Johanna Christina Cornelia Leatomu.

Langkah ini diharapkan memperbesar peluang Indonesia untuk menembus peringkat 50 besar FIFA (10 besar Asia), lolos ke setiap putaran final AFC Women’s Asian Cup, dan mencapai panggung FIFA Women’s World Cup 2035, yang menjadi bagian dari visi besar Presiden Prabowo dalam bidang olahraga.

Widodo menambahkan bahwa pemerintah membuka ruang bagi anak-anak bangsa berdarah Indonesia di luar negeri untuk ikut berkontribusi dalam prestasi nasional.

“Menteri Hukum telah memberi arahan untuk mendukung dan mempercepat seluruh proses naturalisasi yang berkaitan dengan prestasi nasional dan kebanggaan bangsa, tentu dengan mematuhi ketentuan perundang-undangan,” tegasnya.

Ia juga menekankan pentingnya dukungan dari semua pihak, termasuk masyarakat dan sektor swasta, dalam menciptakan ekosistem olahraga yang sehat dan kompetitif.

Selaras dengan kebijakan nasional tersebut, Kantor Wilayah Kementerian Hukum NTB, di bawah kepemimpinan Kakanwil I Gusti Putu Milawati, menyatakan dukungan penuh terhadap program naturalisasi yang dilaksanakan demi kepentingan prestasi dan kebanggaan bangsa. (RL)