MATARAM – Empat pejabat eselon III tidak ikut assessment (penilaian) yang digelar Pemerintah Kota Mataram kemarin.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Mataram Hj. Dwi Mardiana mengatakan, pejabat eselon III yang mengikuti assessment sebanyak 142 orang. Tes bertujuan untuk melihat kompetensi masing-masing terutama soal kemampuan mereka memimpin. “ Yang tidak hadir karena ada alasan dua, dua orang lagi masih ditanah suci,” katanya kemarin.
Ia menghimbau para pejabat tetap ikut. Tes ini diminta jangan dijadikan beban, melainkan motivasi untuk dapat menempatkan diri sebagai pemimpin. Ini juga untuk melihat kemampuan masing-masing pejabat.
Para peserta diharapkan dapat mengerjakan tes dengan sungguh-sungguh serta menjadi yang terbaik, karena hasilnya akan jadi pertimbangan Wali Kota Mataram menempatkan pejabat. “ Belajar dari tes yang sebelumnya, ternyata ada beberapa calon kepala dinas yang tidak sesuai dengan harapan yang diinginkan. Bahkan ada yang tidak layak menjadi pemimpin,” katanya.
Ketua tim assessment Dr. Muazar Habibi menambahkan, soal tes tulis ada 1.070 item. Setiap soal ada hubungan satu sama yang lain. “ Kita akan petakan serta akan kroscek kembali pada saat evaluasi. Ini berbeda dengan tes eselon II,” jelasnya.
Selain itu akan dilihat hubungan antara pimpinan dan bawahan. Tiga rekomendasi dimosi, dimutasi, dipromosi. Ketahanan penting, siapa tahu mereka akan ikut lelang jabatan bagi jabatan yang kosong, karena rodanya di eselon III. “ Kalau yang tidak hadir, akan kita berikan waktu nantinya. Mereka tetap memiliki hak,” jelasnya.
Para pejabat nampak serius menjalani tes. Bahkan, salah satu pejabat, Subhan Hasan, yang sempat mengikuti lelang jabatan di provinsi nampak hadir mengikuti assessment. “ Tidak masalah, mereka bisa ikut berapa kali. Nanti kita kroscek, hasilnya seperti apa,” pungkasnya. (dir)