Empat Jemaah Haji Embarkasi Lombok Meninggal di Tanah Suci

IBADAH HAJI: Para jemaah haji terlihat mengikuti serangkaian proses pelaksanaan ibadah haji di Tanah Suci Mekah. (IST/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Musim haji tahun 1446 H/2025 M membawa duka bagi masyarakat Nusa Tenggara Barat (NTB). Dimana empat (4) jemaah haji asal Embarkasi Lombok (LOP) dilaporkan wafat di Tanah Suci, selama pelaksanaan ibadah haji. Mereka meninggal dunia akibat kondisi medis serius di Kota Makkah dan Madinah.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) NTB, Zamroni Aziz, menyampaikan bahwa seluruh proses penanganan jemaah wafat dilaksanakan dengan sangat baik oleh tim kesehatan haji dan pemerintah Arab Saudi. Mulai dari pemulasaraan jenazah, salat jenazah di Masjidil Haram maupun Masjid Nabawi, hingga pemakaman dilakukan dengan penuh penghormatan.

“Alhamdulillah coba bayangkan semua di salat jenazahkan di masjid Masjidil haram. Jadi setelah itu baru petugas-petugas yang dari pemerintah Arab Saudi membawa jenazah dan diikuti oleh teman-teman kloter untuk memastikan bahwa jemaah dimakamkan dengan baik,” kata Kanwil Kemenag NTB Zamroni Aziz pada Selasa (27/5).

Keempat jemaah yang wafat berasal dari kabupaten dan kota berbeda di NTB. Mereka telah menjalani proses penanganan oleh tim kesehatan haji Indonesia, namun takdir berkata lain. Adapun data lengkap para jemaah haji yang wafat antara lain Hadijah Sulaiman asal Lombok Timur meninggal karena Hypovolemic shock.

Selanjutnya jemaah asal Kota Mataram Maemunah Binti Humaidi meninggal karena Acute myocardial infarction. Berikutnya dari Kota Mataram juga atas nama Susanto Yudo Prihadi disebabkan karena Cerebral infarction due to embolism. Terakhir jemaah atas nama Jazirah Sujaamah dari Lombok Barat yang meninggal karena terjangkit Severe sepsis with septic shock.

Baca Juga :  Sekda Gita Bakal Diganti?

Selain itu, sebanyak 15 jemaah haji asal NTB masih menjalani perawatan medis di Arab Saudi. Mereka dirawat di berbagai fasilitas kesehatan seperti Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dan rumah sakit di Makkah maupun Madinah.

Daftar jemaah yang masih dirawat di Arab Saudi yakni Dhani Pujaa asal Bima dan Uluneti Titah asal Dompu serta Halimah dari Lombok Tengah dirawat KKHI Makkah.

Selanjutnya jemaah atas nama Marhan Mustari dari Kota Bima dirawat di RS King Faisal Madinah.  Sementara jemaah asal Dompu Pahlawan Sulaeman di RS King Fahd Madinah. Maksum Zainudin dari Lombok Tomur juga tengah dirawat di KKHI Makkah.

Ariyanti jemaah dari Lombok Timur di RS King Fahd Madinah. Suharni Amad Raj di RS King Fahd Madinah. H. Ahmad Muhammad Said Yusuf dan Hj. Lilis Suriyani serta Mariah Yunus dari Lombok Timur dirawat RS King Fahd Madinah.Demikian juga Zainab Homan asal Lombok Timur RS King Fahd Madinah.

Baca Juga :  Kasus Dugaan Korupsi Penyaluran Ayam Petelur di Disnakeswan NTB Masih Didalami

Sementara itu Yarmini Lundai dan Jamilah Harun asal Loteng dirawat di RS King Fahd Madinah . Terakhir S. Haryati Mahdiah jemaah asal Lombok Barat di RS Hayat Madinah.

Menurut Zamroni, sistem pelayanan kesehatan jemaah haji Indonesia telah dirancang dengan berlapis. Jika kondisi jemaah masih ringan, mereka dirawat di hotel oleh petugas kloter. Namun, jika memburuk, mereka dirujuk ke KKHI sektor, dan selanjutnya bisa dibawa ke rumah sakit jika diperlukan.

“Tidak ada jemaah yang tidak terlayani kesehatannya. Semua sudah diantisipasi termasuk kemungkinan jamaah yang membutuhkan perawatan kejiwaan, akan diurus dan dibadalkan jika tidak bisa melaksanakan ibadah,” jelasnya.

Zamroni juga menyampaikan bahwa masalah distribusi kartu Nusuk hampir sepenuhnya selesai. “Hampir 99 persen kartu sudah diterima jamaah. Hanya sebagian kecil kloter yang masih dalam proses, tapi kami terus koordinasi dengan Sarikah dan sektor terkait,” katanya.

Secara keseluruhan, jemaah asal NTB dalam kondisi baik dan seluruh kloter dari gelombang pertama (Kloter 1 hingga 12) telah tiba di Makkah. Layanan seperti kesehatan, akomodasi, transportasi, dan konsumsi disebut berjalan dengan baik.

“Kami secara langsung turun ke lapangan ketemu dengan teman-teman dengan ketua-ketua kloter, dengan jamaah kondisinya Alhamdulillah semuanya secara umum baik-baik saja,” tutup Zamroni. (rat)