Empat Hotel Bintang Bakal Dibangun di Kota Mataram

MULAI MENGGELIAT : Investasi di Kota Mataram mulai menggeliat tahun 2023 ini, salah satunya pembangunan perhotelan. (SUDIRMAN/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Kota Mataram sebagai kota jasa terus dipenuhi dengan pembangunan hotel bintang. Terakhir tahun 2022 lalu, Hotel Prime Park di jalan Udayana telah rampung dibangun dan sudah mulai beroperasi. Tahun 2023 ini, ada empat rencana hotel bintang yang akan dibangun di Kota Mataram. Semua proses perizinan dan lokasi sudah mulai masuk ke Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Mataram. Prosesnya sudah mulai berjalan, para investor sudah menetapkan tempat lokasi pembangunan yang sesuai dengan perda RTRW.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Mataram, H Amirudin menyebutkan, untuk investasi di Kota Mataram tahun 2023 semakin menggeliat. Terbukti ada empat rencana hotel bintang yang bakal dibangun. ‘’Sudah ada dua yang realisasi, satu 13 lantai dengan  jumlah 200 kamar dan 10 lantai dengan jumlah kamar 120 kamar,’’ katanya kepada Radar Lombok, Selasa (11/4).

Baca Juga :  Tuntaskan Program Dulu, Jangan Pikirkan Kantor Baru

Kehadiran hotel bintang di Kota Mataram terus menambah investasi di ibu kota Provinsi NTB itu. Tahun ini menaikkan target investasi mencapai Rp 1,6 triliun. Dari segi peningkatan dipastikan bisa teralisasi. Angka itu meningkat dari target tahun sebelumnya yaitu Rp 1,07 triliun, dengan realisasi mencapai 145 persen atau Rp 1,5 triliun. “Ya, naik menjadi sekitar Rp 1,6 triliun. Melihat kondisi sekarang ya kita optimis bisa terealisasi. Karena kota mataram terus berkembang saat ini terutama di bidang perhotelan,’’ ujarnya.

Dikatakan Amir, untuk dua hotel bintang yang sudah realisasi pembangunan yakni, jalan Sriwjaya  sebelah barat Lombok Eficentrum Mall, dan jalan Bung Hatta Gegutu yang belum ada nama. Adapaun kiat-kiat yang akan dilakukan untuk merealisasikan target tersebut yaitu dengan membuat peta investasi di Kota Mataram dan upaya promosi yang semakin masif. “Kita kembangkan fasilitas pelayanan publik, misalnya peta digital, jadi orang bisa akses,” jelasnya.

Baca Juga :  5.000 Warga Miskin Dicoret Jadi Penerima Bansos

Selain itu, adalah dengan menerapkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) bagi pelaku usaha. Selama ini, terus berjalan dan koordinasi dengan lintas OPD tetap dilakukan. Ketika investor masuk di Kota Mataram, betul-betul diberikan ruang dan diberikan penjelasan terkait dengan peruntukan tata ruang.

Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Kota Mataram Herman mengatakan, dengan adanya tambahan investasi di Kota Mataram bisa menjadi daya tarik kedepanya. Karena kebutuhan penginapan untuk perhotelan sangat tinggi selama ini. Seperti saat even-even skala nasional maupun internasional.  Kota Mataram selalu kecipratan, seperti saat perhelatan motor GP di Kek Mandalika. ‘’Sebagai kota jasa, harus terus menambah tempat penginapan dan hotel bintang, yang selama ini sudah banyak mau masuk ke Kota Mataram,’’ katanya. (dir)

Komentar Anda