Empat Desa di Kabupaten Lombok Tengah Terendam Banjir

Banjir
BANJIR: Pemukiman warga di Desa Beleka Kecamatan Praya Timur yang masih tergenang banjir akibat hujan deras, Rabu kemarin (23/1). (ISTIMEWA/RADAR LOMBOK)

PRAYA – Tingginya intensitas hujan yang mengguyur wilayah Kabupaten Lombok Tengah dan sekitarnya mengakibatkan banjir di sejumlah titik. Hujan yang turun sejak Selasa pagi hingga Rabu kemarin (23/1), menyebabkan empat desa terendam air. Di antaranya Desa Semoyang, Desa Beleka, Desa Ganti Kecamatan Praya Timur, dan Desa Bangket Parak Kecamatan Pujut.

Banjir yang melanda tiga desa ini disebabkan luapan air sungai menjadi ke pemukiman warga. Ditambah lagi dengan pemukiman penduduk di bantaran sungai di empat desa ini semakin padat, membuat aliran sungai menjadi sempit dan masuk ke pemukiman warga. Belum lagi di Bangket Parak ditambah luapan air laut yang menggenang pemukiman warga.

BACA JUGA: Waspadai Ancaman Bencana Akibat Cuaca Buruk

Salah seorang warga Desa Beleka Kecamatan Praya Timur, Novita Ratna Sari menceritakan, akibat hujan yang datang mulai dari Selasa sore (22/1) hingga Rabu (23/1) membuat aliran sungai yang berada di desanya meluap. Ketinggian air yang masuk ke perkampungan warga bahkan mencapai 1 meter. “Hujan dari kemarin makanya banjir, dan ini hampir setiap musim hujan terjadi. Tapi rata-rata yang terkena banjir ini adalah warga yang berada di bantaran sungai. Makanya semenjak semalam memang air sudah meluap ke pemukiman warga,’’ ungkap Novita Ratna Sari kepada Radar Lombok, Rabu kemarin (23/1).

Baca Juga :  Tahanan Kasus Narkoba Nikahi Pacar di Polda NTB

Novita mengaku, kondisi air yang menggenangi rumah warganya sudah berangsur surut. Tetapi, warganya masih was-was mengingat kemungkinan turun hujan lagi. Apalagi jika ditambah dengan intensitasnya yang cukup tinggi, tidak menutup kemungkinan akan terjadi genangan lagi. “Kalau intensitas hujan tinggi maka pasti akan terjadi banjir di wilayah kami. Mudahan ada solusi dari pemerintah,” harapnya.

Asisten I Setda Lombok Tengah, H Lalu Moh Amin menyampaikan, banjir yang melanda Desa Semoyang, Desa Beleka, Desa Ganti dan Bangket Parak memang disebabkan akibat curah hujan yang sangat tinggi dan pemukiman penduduk yang semakin padat di desa tersebut, sehingga alur sungai bagian hilirnya menjadi sempit sedangkan hulu sungai tersebut besar. “Terjadi penyumbatan di jembatan Desa Semoyang akibat sampah yang menumpuk. Sehingga air meluap di pemukiman warga mencapai 1 meter, kalau di Bangket Parak ditambah dengan luapan air laut,” ungkap H Lalu Moh Amin.

Baca Juga :  Praperadilan Direktur PT Tripat Berakhir Ricuh

BACA JUGA: Produksi Sampah Pasar Kediri Overload

Diakuinya, tidak ada korban jiwa akibat banjir yang terjadi di empat desa tersebut, hanya saja ratusan rumah menjadi tergenang. Adapun rumah yang tergenang ada 113 rumah di Desa Beleka, 120 unit rumah di Desa Ganti dan 100 unit rumah di Desa Semoyang. Sementara di Bangket Parak ada dua dusun yakni Dusun Pasung dan Dusun Bangket Parak. “Memang empat desa ini setiap tahun mengalami banjir, karena berada di daerah aliran sungai dan kurangnya kesadaran masyarakat dalam membuang sampah. Karena selalu membuang sampah di sungai,” sesalnya.

Senada disampaikan Kepala BPBD Lombok Tengah, H Muhammad, empat desa yang ada di Praya Timur akibat hujan deras tersebut membuat banjir yang menggenang ratusan rumah warga dan luapan air laut. “Memang empat desa ini banjir karena luapan air akibat penyempitan kali dan naiknya air laut. Masyarakat ini membangun dengan masuk di bantaran kali, kalau mau lancar airnya maka masyarakat harus membongkar bangunan yang masuk ke aliran sungai itu,” tegasnya. (met)

Komentar Anda